Sunday, May 15, 2011

Indah pada waktunya

Pagi ini saya sedang menikmati sarapan pagi di gerai McD terbaru di kawasan rumah yang suasananya sudah seperti di luar negeri saja: ya tata ruangnya, ya baunya, ya segalanya, lengkap dengan televisi siaran luar negeri. Saat sedang menyeruput orange juice yang segar, saya mendapat bbm dari seorang klien yang minta waktu menghubungi karena ada hal yang penting. Hari Minggu pagi dan waktu belum menunjukkan jam 8? Ini pasti krisis.

Benar saja. Tetapi yang membuat saya terhenyak adalah musibah yang diceritakan sang klien terjadi dalam sebuah proyek yang sebelumnya akan diserahkan kepada saya. Sang klien merasa bahwa budget yang saya ajukan terlalu tinggi dan semuanya dapat dilakukan sendiri. Tentu saya dengan sigap dan tanpa tanggung-tanggung membantu klien saya, tetapi dalam hati saya merasa bersyukur kepada Tuhan karena proyek itu tidak jatuh ke tangan saya. Tak terbayang runyamnya hidup saya kalau musibah itu terjadi saat saya sedang in-charge. Seketika itu juga saya berdoa mengucap mensyukuri rencana Tuhan. Jujur, saat saya menerima berita bahwa kami tidak jadi dipakai untuk proyek ini, saya agak kecewa, karena kami sudah melakukan banyak hal untuk mempersiapkannya dan rasanya upaya kami sia-sia saja. Sekarang saya mengerti mengapa saya tidak diberi proyek ini oleh Sang Kuasa. Ia justru menyelamatkan saya dari musibah yang sedang terjadi.

Hari ini saya kembali ditegaskan dan ditunjukkan untuk berjalan dalam rencana Tuhan. Apa yang tadinya saya anggap sebagai sebuah kegagalan, kini ternyata sebuah penyelamatan yang dilakukan sendiri oleh Sang Khalik. Sampai detik saya menulis artikel ini, krisis masih berlangsung, tetapi bebannya tidak ada di bahu saya. Saya hanya membantu dan melakukan tugas saya sebagai seorang konsultan bagaimana mengatasi krisis yang sedang terjadi.

Tuhan, terima kasih, Engkau telah menjadikan segalanya indah pada waktunya.