PROVOCATIVELY PROFESSIONAL
Dalam sebuah meeting, saya duduk di seberang seorang eksekutif wanita cantik berpenampilan menarik. Gawatnya, dari awal meeting hingga akhirnya kami berdiri dan bersalaman, tak ada satupun pembahasan merasuk di otak saya. Untungnya, asisten saya rajin mencatat sehingga saya tinggal mencontek apa yang dicatatnya. Terus terang, hilangnya konsentrasi saya disebabkan dua hal. Kerah baju putihnya yang diangkat dengan kancing yang dibiarkan mempertontonkan sebagian garis belahan dadanya yang aduhai, dan rok pendeknya yang sebentar sebentar tersingkap, dan setelah beberapa saat, dengan sadar dan melirik singkat, dia membetulkan posisi roknya .
Saya sama sekali tak mau punya pikiran mesum, terutama di saat kerja, tapi tontonan gratis seperti itu lumayan mampu mengacaukan konsentrasi. Saya jadi berpikir, apakah dia sengaja berpakaian seperti itu untuk tujuan tertentu, atau memang that’s her style. Kalau dipikir lagi, segala yang dipakainya sopan. Blazer hitam dengan potongan yang sangat stylishly professional dengan setelan rok ramping yang senada. Tapi the way she wears it was sooo… provocative!
Saya lalu jadi sibuk menelaah. Mungkin dia berpikir kalau tujuan berpakaian provokatif seperti itu, urusan bisnisnya serba lancar. Atau malah, dia punya problem pribadi sehingga dia ingin “menjual” dirinya agar orang tertarik padanya. Saya tidak tahu. Yang jelas, kasus memabukkan seperti ini, tidak terjadi sekali dua kali. Dan dengan orang yang berbeda beda, dengan latar belakang usaha yang berbeda pula sehingga saya berpikir, jangan-jangan sayalah yang terlalu konservatif terhadap perubahan dress code kerja yang kata beberapa majalah wanita, harus bisa dipakai untuk ngantor, sekaligus cocktail di petang hari.
Pengalaman saya soal cara berpakaian di kantor jadi bertambah kaya, ketika sorenya saya mengadakan pertemuan dengan sebuah advertising agency dan saya dibawa ke dalam suasana funky. Apalagi dengan kru kreatifnya. Seolah ingin menegaskan bahwa semakin berteriak penampilannya, semakin kreatiflah dia.
Saya jadi ingat dengan gaya berpakaian sendiri. Dulu, saat mulai bekerja di biro iklan dan memperoleh kesempatan memilih bagian, saya memilih menjadi copy writer, simply because saya menikmati suasana casual yang tidak mengharuskan saya berdasi dan bercelana pantalon. Kini, berbelas tahun kemudian, beberapa kali saya diprotes oleh rekan kerja saya karena gaya berpakaian yang cenderung konservatif dengan kemeja putih dan dasi eksekutif. Bahkan, banyak yang terkecoh, dengan mudah menebak saya seorang banker. Kalau boleh memilih, saya sih lebih suka dengan pakaian casual. Masalahnya, cara berpakaian seperti itu, tak laku di hadapan klien klien saya yang kebanyakan direktur dan CEO perusahaan multinasional. Ada pepatah yang mengatakan, You throw peanuts, You get monkey. Kalau mau memperoleh account ratusan ribu dollar, tentu tidak bisa dengan cara yang seenaknya. Di saat bertemu dengan para gentlemen itu, saya sudah tidak bisa lagi memaksa mereka yang memasuki dunia saya yang casual. Sayalah yang kini memasuki circle mereka. Saya juga harus tahu tata krama mereka, dan saya harus tahu aturan main mereka.
Lalu, dimana letak “You Are What You Wear”? Buat saya, kalimat itu jadinya memiliki dua sisi tajam. Satu sisi menuju pada kita pribadi, dan satu sisi lagi menuju pada bagaimana orang menilai kita. Yang satu mengekspresikan jati diri kita, dan yang satu lagi mencerminkan citra diri kita di mata orang. Keduanya penting, karena selayaknya mata uang, mereka punya dua sisi berbeda, namun tetap satu senyawa. Tapi balik lagi ke wanita eksekutif tadi, menurut Anda, dia lebih berat ke sisi yang mana, ya?
FASHION FENGSHUI
Ternyata Fengshui bukan hanya untuk mengatur ruang kerja atau rumah Anda. Fengshui juga berlaku untuk cara berpakaian, ber make-up, bahkan dalam memilih asesoris! Misalnya:
- Inti dari fashion fengshui adalah harmoni. Hindari pemakaian satu elemen yang terlalu mendominasi elemen lainnya. Demikian pula hindari kombinasi elemen yang saling menghancurkan. Jadi, meskipun emas punya nilai tambah bagi penampilan Anda, menggunakan cincin emas di sepuluh jari tangan sangat tidak disarankan.
- Jika kerangka tubuh Anda terbilang pendek dan gemuk, gunakan pakaian yang mengandung warna putih karena kombinasi unsur tanah dan metal meningkatkan penampilan Anda.
- Gaya rambut membulat pada wajah kotak mencerminkan dominasi unsur metal dari kayu yang membawa dampak buruk bagi peruntungan. Segera ganty hair style Anda!
- Pattern garis merah dan marun sangat baik untuk keberuntungan. Dasi berpola ini sangat tepat digunakan saat presentasi penting.
Bila masih penasaran dengan tips lainnya, Anda bisa mengutip dari buku Lilian Too’s Easy-to-use Feng Shui 168 ways to success yang bisa didapat di toko buku internasional yang tersebar di ibu kota.
T/J
Saya seorang eksekutif perusahaan yang memiliki kedudukan yang sangat baik di kantor. Karena prestasi yang baik, banyak pihak menawarkan untuk membangun usaha bersama. Saya tertarik tapi tak mau kehilangan pekerjaan yang sekarang. Bagaimana mengatasinya?
Sebaiknya Anda pikirkan matang matang niat Anda untuk bekerja ganda. Sanggupkah Anda? Maukah Anda merelakan waktu yang tadinya luang untuk pekerjaan yang baru? Seberapa banyak pekerjaan baru menyita waktu pekerjaan yang sekarang? Adakah Conflict of interest dengan bidang kerja yang sekarang? Masih ada satu pertanyaan utama: Apakah Anda akan berterus terang dengan perusahaan yang sekarang tentang pekerjaan baru Anda? Kalau Anda memutuskan sembunyi-sembunyi, bagaimana kalau nantinya ketahuan? Siapkah Anda kehilangan pekerjaan Anda yang sekarang? Kalau Anda punya jawaban pasti atas semua pertanyaan di atas, dan terutama bila jawaban atas pertanyaan terakhir adalah: “Ya, saya siap”, silahkan teruskan rencana baru Anda. Tapi kalau jawabnya “Tidak”, lebih baik Anda simpan dulu ide kerja ganda, sampai Anda benar-benar siap.
No comments:
Post a Comment