Entah mengapa beberapa hari ini saya disuguhi berbagai peristiwa yang bertema sama. Kemarin, saat sarapan pagi dan melakukan ritual pindah-pindah channel, saya terhenti di Starworld yang menanyangkan film serial komedi "Gary Unmarried" yang saat itu menceritakan Gary merasa hidupnya bagai neraka karena pacarnya yang cantik melakukan berbagai peraturan guna mengubah hidupnya yang suka-suka menjadi teratur dan "berkelas". Puncaknya ia diajak menonton opera yang sama sekali tak dimengertinya, lalu terjadilah pertengkaran sampai keluarlah kata-kata putus. Ia lalu berpikir ulang dan menyadari itikad baik sang pacar maka Gary pun meminta maaf kepada sang pacar dan mengatakan siap untuk dipermak. Reaksi pacarnya? Gembira dan mengajak Gary nonton balet. Seketika itu, padam lah semangat Gary untuk kembali pada sang pacar.
Kemarinnya, pagi-pagi saya mendapat gossip hangat dari seorang teman tentang teman kami yang ingin cerai karena sang suami mata keranjang bahkan berani selingkuh di depan mata. Ternyata teman kami itu sebenarnya tahu kebiasaan sang suami sebelum menikah, hanya saja ia berpikir bahwa perkawinan dan anak akan mengubah semuanya menjadi lebih baik.
Saya heran, kenapa ya kita ini sering mau jadi pahlawan kesiangan? Padahal hati kecil kita tahu bahwa ada kebiasaan atau keadaan buruk yang melekat pada seseorang, tapi kita justru tertantang untuk "membantu" memperbaiki keadaannya, dan berharap berhasil, wah jadi pahlawan yang kemudian dapat tanda jasa besar dari sang pujaan hati, dan si pujaan hati lalu menyerahkan seluruh hidup dan cintanya dan tergantung kepada kita. Well, pengalaman hidup saya mengatakan semuanya mimpi karena kita tahu perubahan itu harus datang dari orangnya sendiri dan bukan dari orang lain yang dengan tegar dan disiplin melakukan pengaturan dan mendirikan pagar-pagar sehingga orang yang ingin kita "tolong" tidak lari dari pakem yang seharusnya dijalani. Face it, that person never change!
Jadi kasusnya adalah, apakah kita mau menerima seseorang seutuhnya, apa adanya. Jangan pernah berpikir, "duuuuh cakeeep ya, sayang suka .... tapi gakpapa deh nanti kalau sudah jadi pacarku, bisa laaaah dididik...." Percayalah, kita sendiri yang akan menyesal karena upaya ksatria kita sia-sia saja. Dan kalau sia-sia, yang dimarahi justru objek kita, yang dibilang nggak bisa mengerti perasaan kita lah, yang ini itulah. Padahal sebetulnya yang perlu disemprot ya kita sendiri. Sudah tahu keadaannya seperti itu, mengapa juga masih cari gara-gara.
Saya jadi ingat film "Object of My Affection" yang dibintangi Jennifer Aniston dan Paul Rudd dimana si cewek jatuh hati pada temannya yang gay, dan berpikir bisa membuat sang pujaan bisa berpaling padanya. Pada akhirnya, ia sendiri yang berurai air mata karena usaha apa pun yang dilakukannya, sang lelaki tetap memilih lelaki lain sebagai pujaannya...
Kembali lagi ke soal teman saya itu, sekarang ia merasa kesal dan tersudut karena ditinggal bersenang-senang oleh suaminya dengan para perempuan lain. Ia lalu mau cerai saja. Saya sih tak berkomentar apa pun karena curhatnya tidak pada saya, dan saya pun tidak memperpanjang masalah ini kepada teman yang bergosip pada saya, tapi kalau saya disodori cerita ini, saya akan bertanya padanya, "waktu elo mau jadi pahlawan, ada plan B nggak kalo gak berhasil, atau di pikiran lo cuma terbayang happy ending seperti film-film Hollywood?" Well, welcome to reality, and ... by the way, what happen to your vow to be there for your spouse in sickness and in health, for better or for worse?
Welcome to the world of Lawrence Tjandra where you celebrate life to its fullest. Come to see places I've been, read the articles published in media and share thoughts and views on diverse issues of life!
Friday, January 28, 2011
Tuesday, January 25, 2011
Jatuh Cinta Lagi di Bukittinggi
Ini catatan perjalanan saya keliling Padang - Bukittinggi yang tercecer dari tahun 2008. Catatan ini saya ambil dari email saya kepada kakak saya Gita yang tinggal di Perth. Karena email ke kakak sendiri, jadi bahasa yang tertulis harap dimaklumi karena bukan bahasa baku.
Rabu kemarin aku berangkat first flight ke Padang untuk memenuhi undangan menjadi pembicara bareng pemrednya trans tv karena tadinya sesi ngajarku jam 2 tapi berhubung pemrednya transtv mesti pulang hari, jadi ya dituker, sesi ku mulai jam 7 malam.
Karena nganggur, jadinya aku putar putar Padang dulu, beli oleh oleh keripik (yummy banget!), ke pantai Padang, ngelewati china town dan jembatan Siti Nurbaya, ngelewati juga kuburan Siti Nurbaya, terus lanjut ke Teluk Bayur. Jangan salah, bukannya romantis, tapi Teluk Bayur itu pelabuhan perdagangan, tempat lalu lintas kapal besar! hehehe... Abis dari situ cari makan. Yang lucu di Padang nggak ada restoran Padang (ya karena di kotanya lah ya hehehe), adanya nasi kapau atau ampera (ampera itu maksudnya campur). Mana Padang pas lagi hujan, jadi mantap!
Sempet tidur siang bentar, udah dibanguni diajak makan sate danguang danguang, sate padang enak banget di daerah china town, jadi kenyang sebelum ngajar. Sesiku jam 19:00 malah molor sampe jam 22:30 saking serunya. Begitu abis ngajar, dengan suara udah mulai serak, ditantangin pesta duren, waaah jadilah makan duren padang. Legit uenak lho!
Besok paginya aku sarapan lontong gulai paku di hotel. Yummy lho, aku sampe nambah 2 kali! Hotelnya tuh kalau liat depan, lihat gunung, belakangnya langsung pantai Padang. seru juga. Abis makan, langsung meluncur ke Bukittinggi tapi berhenti berkali kali, maklum objek wisatanya banyak banget!
Pemberhentian pertama di Lembah Anai. Pas di pinggir jalan, ada air terjun lembah anai yang terkenal itu. wah, berhenti deh, foto foto di sana. Karena Istana Pagaruyuang habis terbakar kena sambar petir tahun lalu, supirku lalu belok ke cagar budaya Minangkabau di daerah padang panjang. Wah keren deh, foto foto di rumah gadang khas Minangkabau. Di dalam dijelasin all about budaya minang! Keluar dari situ udah jam makan siang, jadilah makan di Sate Mak Syukur! Sate Padang enak banget, dan hitungannya per tusuk, jadi gak boleh buang tusuk sate di sana hehe... dimakan pake kuah kari kental dan lontong (lontongnya kayak ketupat gitu), dan kerupuk kulit. enyak enyak enyak hehehe...
Kenyang makan, lanjut ke Pandai Sikek, daerah kerajinan kain dan kayu, seru juga, aku sempat beli miniatur rumah gadang (tapi sampe di jakarta patah, harus di lem). Bukannya sibuk belanja, aku malah foto foto di belakang toko karena di sana ada hamparan sawah dan ada rumah adat berlatar belakang bukitbarisan. kereeennnn hehehe...
Tadinya dari sana mau langsung ke Bukittinggi, tapi terus ganti acara, belok dulu ke danau Maninjau. Masuk ke daerah pegunungan, jadi ngantuk juga, tapi tiba tiba di ujung kelok 44 (ada 44 kelokan yang 45 derajat, keren deh!) muncul hamparan danau maninjau yang spektakuler, danaunya bening banget sampe bingung karena gunung yang membatasi danau tercermin di air danaunya, mana cuaca bener bener cerah, jadi keren banget! Terus mobilnya turun menyusuri kelok 44 dan di ujung danau, nyemil di resto yang menjorok ke danau. Danaunya tenang banget, bener bener nyenengin deh!
Dari sana langsung menuju The Hills, dulu Novotel Bukittinggi, hotel bekas bangunan Belanda bergaya India, keren lho, dan yang senangnya, background pemandangan kamar dan hotel adalah Ngarai Sianok! Plus, hotelnya bener bener di tengah kota, tinggal jalan gak sampai 5 menit, udah jam gadang, pasar atas, pasar bawah, wah meriah deh! Mau ke gereja juga jalan kaki (tapi aneh gerejanya tutupan terus, jadi gak tau jadwal misanya).
Besoknya aku ke Payakumbuh, ke Lembah Harau, wah spektakuler banget, lembahnya itu tebing tebing tinggi, warna hitam coklat bergaris garis putih gitu. dan di sana ada 4 air terjun keren keren.... ada juga echo homestay, 300 ribuan perhari, kalo mau nyepi, keren banget tempatnya!
Pulang dari sana, explore ngarai sianok sambil makan gulai itik di kaki ngarai. enak buanget, empuk! Sampe makan dua kali lho! hehehe... Lanjut ke panorama, dari sana bisa lihat ngarai sianok komplet, dan saking bagusnya ngarai sianok sampai dijadikan gambar di uang 1000 rupiah! Terus masuk ke Lubang Jepang. Jadi di jaman penjajahan Jepang bikin kota di bawah kota, ada kantor nya, ada tempat masak, ada tempat tidur, ada penjara juga ada tempat pembantaian romusha nya :-P. Supaya komplet aku juga ke benteng Fort de Kock. Dasar tukang nonton bioskop, tadinya aku pikir itu benteng Belanda yang gimana gitu, pas lihat aku jadi terpesona dan terbengong bengong. Bentengnya kayak menara tangki air di rumah-rumah! Hahahaha... Untung bentengnya sekompleks sama kebun binatang, dan keduanya disambung sama jembatan yang melintang di atas kota keren banget karena bangunan jembatan gantungnya menggambarkan budaya Minang.
Sabtunya aku full santai, berenang, belanja, keluar masuk pasar (di pasar basah digosipin :orang jepang masuk pasar hahahha aku nikmati aja sambil cengar cengir hehehe). Terus makan nasi ampera di Uni Lis. Yang istimewanya jus timunnya, pake cinnamon! Enak deh! Malam minggu di jam gadang seru dan meriah abis! Kayaknya orang Bukittinggi tumplek blek di sana. Gak ngapa ngapain, cuma seru seruan aja.. Jam Gadang itu peninggalan Belanda (dan sampe sekarang kalau rusak masih manggil teknisi dari Belanda!) dan sampe sekarang udah 3 kali ganti kubah, yang pertama kubah gereja, yang kedua kubah kuil Jepang, dan sesudah merdeka ganti atap rumah Minang! Yang uniknya suaranya kayak bunyi lonceng gereja dan angka IV romawinya di tulis IIII hehehe...
Minggu sebelum meninggalkan Bukittinggi aku nyobain pical sakai, model pecel gitu tapi pake rebung segala. seger dan uenak! Perjalanan ke Padang sekarang lewat Solok dan menyusuri danau singkarak, danau terbesar di sumatera barat. Tapi beda dengan danau maninjau yang bersih, danau ini rada busuk kalau disamperin dari dekat, padahal di danau ini ada satu jenis ikan yang gak ada di tempat lain: ikan bilis yang uenak itu lho! Jadi saranku kalau di danau singkarak, mending gak berhenti karena jalanan menuju padangnya bener bener di pinggir danau, keren abeez! Kalau mau makan, ada resto di atas tebing keren banget, di atas gunung gitu...
Sebelum ke airport, aku masih punya dua agenda: ke pantai air manis, tempatnya itu kayak tanah lot, kita bisa nyeberang ke pulau kecil dengan jalan kaki, tapi yang istimewa dari pantai ini adalah batu berserakan yang menyerupai pecahan kapal dan ada batu seperti orang bersujud, yang disebut batu Malinkundang! Sayang rada kurang terawat! Agenda terakhir, dan jadi penutup yang perfect adalah Es Durian Padang! Kayak es campur gitu, tapi di cover abis sama daging durian yang udah di blender. Bener bener nendang!
Waaaah pokoknya liburan kali ini wooooke abez deh. dan biarpun traveling sendiri, ternyata enjoy aja tuh, juga dapat teman-teman baru di perjalanan yang gak kalah serunya! Hehehe...
Okeeee.... sekian laporan pandangan mata dari Padang Bukittinggi...
Rabu kemarin aku berangkat first flight ke Padang untuk memenuhi undangan menjadi pembicara bareng pemrednya trans tv karena tadinya sesi ngajarku jam 2 tapi berhubung pemrednya transtv mesti pulang hari, jadi ya dituker, sesi ku mulai jam 7 malam.
Karena nganggur, jadinya aku putar putar Padang dulu, beli oleh oleh keripik (yummy banget!), ke pantai Padang, ngelewati china town dan jembatan Siti Nurbaya, ngelewati juga kuburan Siti Nurbaya, terus lanjut ke Teluk Bayur. Jangan salah, bukannya romantis, tapi Teluk Bayur itu pelabuhan perdagangan, tempat lalu lintas kapal besar! hehehe... Abis dari situ cari makan. Yang lucu di Padang nggak ada restoran Padang (ya karena di kotanya lah ya hehehe), adanya nasi kapau atau ampera (ampera itu maksudnya campur). Mana Padang pas lagi hujan, jadi mantap!
Sempet tidur siang bentar, udah dibanguni diajak makan sate danguang danguang, sate padang enak banget di daerah china town, jadi kenyang sebelum ngajar. Sesiku jam 19:00 malah molor sampe jam 22:30 saking serunya. Begitu abis ngajar, dengan suara udah mulai serak, ditantangin pesta duren, waaah jadilah makan duren padang. Legit uenak lho!
Besok paginya aku sarapan lontong gulai paku di hotel. Yummy lho, aku sampe nambah 2 kali! Hotelnya tuh kalau liat depan, lihat gunung, belakangnya langsung pantai Padang. seru juga. Abis makan, langsung meluncur ke Bukittinggi tapi berhenti berkali kali, maklum objek wisatanya banyak banget!
Pemberhentian pertama di Lembah Anai. Pas di pinggir jalan, ada air terjun lembah anai yang terkenal itu. wah, berhenti deh, foto foto di sana. Karena Istana Pagaruyuang habis terbakar kena sambar petir tahun lalu, supirku lalu belok ke cagar budaya Minangkabau di daerah padang panjang. Wah keren deh, foto foto di rumah gadang khas Minangkabau. Di dalam dijelasin all about budaya minang! Keluar dari situ udah jam makan siang, jadilah makan di Sate Mak Syukur! Sate Padang enak banget, dan hitungannya per tusuk, jadi gak boleh buang tusuk sate di sana hehe... dimakan pake kuah kari kental dan lontong (lontongnya kayak ketupat gitu), dan kerupuk kulit. enyak enyak enyak hehehe...
Kenyang makan, lanjut ke Pandai Sikek, daerah kerajinan kain dan kayu, seru juga, aku sempat beli miniatur rumah gadang (tapi sampe di jakarta patah, harus di lem). Bukannya sibuk belanja, aku malah foto foto di belakang toko karena di sana ada hamparan sawah dan ada rumah adat berlatar belakang bukitbarisan. kereeennnn hehehe...
Tadinya dari sana mau langsung ke Bukittinggi, tapi terus ganti acara, belok dulu ke danau Maninjau. Masuk ke daerah pegunungan, jadi ngantuk juga, tapi tiba tiba di ujung kelok 44 (ada 44 kelokan yang 45 derajat, keren deh!) muncul hamparan danau maninjau yang spektakuler, danaunya bening banget sampe bingung karena gunung yang membatasi danau tercermin di air danaunya, mana cuaca bener bener cerah, jadi keren banget! Terus mobilnya turun menyusuri kelok 44 dan di ujung danau, nyemil di resto yang menjorok ke danau. Danaunya tenang banget, bener bener nyenengin deh!
Dari sana langsung menuju The Hills, dulu Novotel Bukittinggi, hotel bekas bangunan Belanda bergaya India, keren lho, dan yang senangnya, background pemandangan kamar dan hotel adalah Ngarai Sianok! Plus, hotelnya bener bener di tengah kota, tinggal jalan gak sampai 5 menit, udah jam gadang, pasar atas, pasar bawah, wah meriah deh! Mau ke gereja juga jalan kaki (tapi aneh gerejanya tutupan terus, jadi gak tau jadwal misanya).
Besoknya aku ke Payakumbuh, ke Lembah Harau, wah spektakuler banget, lembahnya itu tebing tebing tinggi, warna hitam coklat bergaris garis putih gitu. dan di sana ada 4 air terjun keren keren.... ada juga echo homestay, 300 ribuan perhari, kalo mau nyepi, keren banget tempatnya!
Pulang dari sana, explore ngarai sianok sambil makan gulai itik di kaki ngarai. enak buanget, empuk! Sampe makan dua kali lho! hehehe... Lanjut ke panorama, dari sana bisa lihat ngarai sianok komplet, dan saking bagusnya ngarai sianok sampai dijadikan gambar di uang 1000 rupiah! Terus masuk ke Lubang Jepang. Jadi di jaman penjajahan Jepang bikin kota di bawah kota, ada kantor nya, ada tempat masak, ada tempat tidur, ada penjara juga ada tempat pembantaian romusha nya :-P. Supaya komplet aku juga ke benteng Fort de Kock. Dasar tukang nonton bioskop, tadinya aku pikir itu benteng Belanda yang gimana gitu, pas lihat aku jadi terpesona dan terbengong bengong. Bentengnya kayak menara tangki air di rumah-rumah! Hahahaha... Untung bentengnya sekompleks sama kebun binatang, dan keduanya disambung sama jembatan yang melintang di atas kota keren banget karena bangunan jembatan gantungnya menggambarkan budaya Minang.
Sabtunya aku full santai, berenang, belanja, keluar masuk pasar (di pasar basah digosipin :orang jepang masuk pasar hahahha aku nikmati aja sambil cengar cengir hehehe). Terus makan nasi ampera di Uni Lis. Yang istimewanya jus timunnya, pake cinnamon! Enak deh! Malam minggu di jam gadang seru dan meriah abis! Kayaknya orang Bukittinggi tumplek blek di sana. Gak ngapa ngapain, cuma seru seruan aja.. Jam Gadang itu peninggalan Belanda (dan sampe sekarang kalau rusak masih manggil teknisi dari Belanda!) dan sampe sekarang udah 3 kali ganti kubah, yang pertama kubah gereja, yang kedua kubah kuil Jepang, dan sesudah merdeka ganti atap rumah Minang! Yang uniknya suaranya kayak bunyi lonceng gereja dan angka IV romawinya di tulis IIII hehehe...
Minggu sebelum meninggalkan Bukittinggi aku nyobain pical sakai, model pecel gitu tapi pake rebung segala. seger dan uenak! Perjalanan ke Padang sekarang lewat Solok dan menyusuri danau singkarak, danau terbesar di sumatera barat. Tapi beda dengan danau maninjau yang bersih, danau ini rada busuk kalau disamperin dari dekat, padahal di danau ini ada satu jenis ikan yang gak ada di tempat lain: ikan bilis yang uenak itu lho! Jadi saranku kalau di danau singkarak, mending gak berhenti karena jalanan menuju padangnya bener bener di pinggir danau, keren abeez! Kalau mau makan, ada resto di atas tebing keren banget, di atas gunung gitu...
Sebelum ke airport, aku masih punya dua agenda: ke pantai air manis, tempatnya itu kayak tanah lot, kita bisa nyeberang ke pulau kecil dengan jalan kaki, tapi yang istimewa dari pantai ini adalah batu berserakan yang menyerupai pecahan kapal dan ada batu seperti orang bersujud, yang disebut batu Malinkundang! Sayang rada kurang terawat! Agenda terakhir, dan jadi penutup yang perfect adalah Es Durian Padang! Kayak es campur gitu, tapi di cover abis sama daging durian yang udah di blender. Bener bener nendang!
Waaaah pokoknya liburan kali ini wooooke abez deh. dan biarpun traveling sendiri, ternyata enjoy aja tuh, juga dapat teman-teman baru di perjalanan yang gak kalah serunya! Hehehe...
Okeeee.... sekian laporan pandangan mata dari Padang Bukittinggi...
Wednesday, January 19, 2011
Membabat Kebiasaan
Jamie Oliver, penulis dan presenter memasak yang kondang di Inggris ternyata diminta oleh pemerintah Inggris untuk membenahi pola makan generasi muda di sana dengan menghampiri sekolah dan mengubah pola makan murid sekolah yang cenderung tidak sehat. Kini pola makan generasi muda di Inggris dinilai telah berubah lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran serta cenderung memilih menu lokal yang lebih sehat ketimbang junk food.
Melihat keberhasilan pemerintah Inggris mengubah pola makan generasi mudanya, pemerintah Amerika lalu mengundangnya untuk membenahi pola makan generasi muda Amerika yang cenderung obes. Jamie terkaget-kaget melihat para siswa menyantap pizza ukuran raksasa untuk sarapan pagi mereka, segala macam goreng-gorengan seperti chicken nugget dan french fries untuk makan siang serta minuman bersoda. Tak satu pun menu sayur dan buah muncul di sana. Ketika ditanya, pengurus kantin mengatakan semuanya sudah sesuai dengan standar USDA yang tak lain kementerian pertanian.
Reaksi murid, guru, dan penduduk setempat? Curiga, marah dan tersinggung. Para pengurus kantin menanyakan apa perlunya Jamie datang ke sekolahnya dan mengganti menu. Mengapa diganti kalau selama ini semuanya baik-baik saja? Murid-murid terkejut dan melongo ketika Jamie mengumumkan tidak ada lagi menu french fries. Radio setempat yang mewawancarainya bahkan mengejek siapa Jamie sampai punya otoritas mengobrak-abrik tatanan yang selama ini dianggap baik dan nyaman.
Kenyataannya sebagian besar anak usia dini dan remaja di Amerika yang terserang obesitas dan tak sedikit yang berakhir dengan food addiction alias ketagihan makan, berakibat bobot rata-rata usia muda Amerika meningkat tak wajar sehingga mengurangi produktivitas negara. Segala macam imbauan sampai Oprah Winfrey sudah melakukan upaya namun tetap tak ada hasil karena rupanya pola makan yang diperkenalkan di usia dini tidak benar sehingga timbul pemikiran mengubah kebiasaan harus dimulai dari sekolah di mana anak menghabiskan hampir 2/3 harinya.
Melihat liputan ini dan bagaimana Jamie tetap optimis bisa melakukan perubahan, saya jadi berkaca. Iya yah, kalau mau mawas diri, saya yakin saya punya kecenderungan ketagihan berbagai kebiasaan buruk. Bukan cuma soal makanan, tapi juga yang berhubungan dengan tabiat yang tanpa saya sadari menghambat perkembangan diri saya, baik batiniah maupun berbagai kemampuan saya yang lain. Saya lalu melakukan kilas balik dan menemukan bahwa di setiap akhir perjalanan hidup yang buruk dan traumatis, ternyata saya mengalami lonjakan pembelajaran, pendewasaan dan sudut pandang yang jauh lebih bijaksana dari sebelumnya.
Saya ingat, setiap awal tahun, saya selalu menatap tahun yang baru ini dengan berbagai pertanyaan apakah saya dapat melampauinya sebaik atau lebih baik dari tahun sebelumnya. Saya selalu merasa bahwa tahun yang ada di hadapan saya adalah tahun yang lebih berat dari sebelumnya. Tapi sekarang saya menyadari, itulah esensi "naik kelas". Saya jadi ingat bagaimana perusahaan saya melakukan evaluasi kinerja karyawan setiap tahunnya. Kami membaginya menjadi kategori set back, stagnan, achiever, star. Set back adalah kalau terjadi kemunduran dari kinerja tahun lalu, stagnan kalau datar-datar saja, achiever kalau bisa menghasilkan lebih dari yang distandarkan, dan star kalau pencapaiannya sangat cemerlang - semuanya dibandingkan dengan performa tahun sebelumnya, dengan demikian diharapkan setiap tahunnya terjadi peningkatan kinerja. Hasil evaluasi itu kemudian dikaitkan dengan peningkatan renumerasi berdasarkan kinerja. Bisa dipastikan mereka di kelompok set back dan stagnan tidak mendapat peningkatan renumerasi yang bisa dibawa pulang.
Hidup ini ternyata seperti itu. Kalau tidak mengalami peningkatan, kita tidak maju. Dan peningkatan itu dicapai ketika kita mau bersakit-sakit dahulu. Karenanya sekarang saya paham pepatah bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian. Hanya saja, dalam hidup, semuanya terjadi dalam siklus yang selalu bergulir sepanjang hidup.
Maka, sebagai kesimpulan semua yang saya tonton di televisi pagi ini dan pemeriksaan batin hari ini, saya mengutip sebuah kalimat yang ditulis di sebuah gelas :
"Life begins at the end of your comfort zone"
Mulai sekarang, ketika dalam situasi sulit, saya akan mengingatkan diri sendiri bahwa apa yang terjadi justru merupakan esensi kehidupan, bukan duri atau hambatan karena dari situlah kita belajar dan naik kelas...
Melihat keberhasilan pemerintah Inggris mengubah pola makan generasi mudanya, pemerintah Amerika lalu mengundangnya untuk membenahi pola makan generasi muda Amerika yang cenderung obes. Jamie terkaget-kaget melihat para siswa menyantap pizza ukuran raksasa untuk sarapan pagi mereka, segala macam goreng-gorengan seperti chicken nugget dan french fries untuk makan siang serta minuman bersoda. Tak satu pun menu sayur dan buah muncul di sana. Ketika ditanya, pengurus kantin mengatakan semuanya sudah sesuai dengan standar USDA yang tak lain kementerian pertanian.
Reaksi murid, guru, dan penduduk setempat? Curiga, marah dan tersinggung. Para pengurus kantin menanyakan apa perlunya Jamie datang ke sekolahnya dan mengganti menu. Mengapa diganti kalau selama ini semuanya baik-baik saja? Murid-murid terkejut dan melongo ketika Jamie mengumumkan tidak ada lagi menu french fries. Radio setempat yang mewawancarainya bahkan mengejek siapa Jamie sampai punya otoritas mengobrak-abrik tatanan yang selama ini dianggap baik dan nyaman.
Kenyataannya sebagian besar anak usia dini dan remaja di Amerika yang terserang obesitas dan tak sedikit yang berakhir dengan food addiction alias ketagihan makan, berakibat bobot rata-rata usia muda Amerika meningkat tak wajar sehingga mengurangi produktivitas negara. Segala macam imbauan sampai Oprah Winfrey sudah melakukan upaya namun tetap tak ada hasil karena rupanya pola makan yang diperkenalkan di usia dini tidak benar sehingga timbul pemikiran mengubah kebiasaan harus dimulai dari sekolah di mana anak menghabiskan hampir 2/3 harinya.
Melihat liputan ini dan bagaimana Jamie tetap optimis bisa melakukan perubahan, saya jadi berkaca. Iya yah, kalau mau mawas diri, saya yakin saya punya kecenderungan ketagihan berbagai kebiasaan buruk. Bukan cuma soal makanan, tapi juga yang berhubungan dengan tabiat yang tanpa saya sadari menghambat perkembangan diri saya, baik batiniah maupun berbagai kemampuan saya yang lain. Saya lalu melakukan kilas balik dan menemukan bahwa di setiap akhir perjalanan hidup yang buruk dan traumatis, ternyata saya mengalami lonjakan pembelajaran, pendewasaan dan sudut pandang yang jauh lebih bijaksana dari sebelumnya.
Saya ingat, setiap awal tahun, saya selalu menatap tahun yang baru ini dengan berbagai pertanyaan apakah saya dapat melampauinya sebaik atau lebih baik dari tahun sebelumnya. Saya selalu merasa bahwa tahun yang ada di hadapan saya adalah tahun yang lebih berat dari sebelumnya. Tapi sekarang saya menyadari, itulah esensi "naik kelas". Saya jadi ingat bagaimana perusahaan saya melakukan evaluasi kinerja karyawan setiap tahunnya. Kami membaginya menjadi kategori set back, stagnan, achiever, star. Set back adalah kalau terjadi kemunduran dari kinerja tahun lalu, stagnan kalau datar-datar saja, achiever kalau bisa menghasilkan lebih dari yang distandarkan, dan star kalau pencapaiannya sangat cemerlang - semuanya dibandingkan dengan performa tahun sebelumnya, dengan demikian diharapkan setiap tahunnya terjadi peningkatan kinerja. Hasil evaluasi itu kemudian dikaitkan dengan peningkatan renumerasi berdasarkan kinerja. Bisa dipastikan mereka di kelompok set back dan stagnan tidak mendapat peningkatan renumerasi yang bisa dibawa pulang.
Hidup ini ternyata seperti itu. Kalau tidak mengalami peningkatan, kita tidak maju. Dan peningkatan itu dicapai ketika kita mau bersakit-sakit dahulu. Karenanya sekarang saya paham pepatah bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian. Hanya saja, dalam hidup, semuanya terjadi dalam siklus yang selalu bergulir sepanjang hidup.
Maka, sebagai kesimpulan semua yang saya tonton di televisi pagi ini dan pemeriksaan batin hari ini, saya mengutip sebuah kalimat yang ditulis di sebuah gelas :
"Life begins at the end of your comfort zone"
Mulai sekarang, ketika dalam situasi sulit, saya akan mengingatkan diri sendiri bahwa apa yang terjadi justru merupakan esensi kehidupan, bukan duri atau hambatan karena dari situlah kita belajar dan naik kelas...
Thursday, January 13, 2011
Dalai Lama
Sebuah pesan di blackberry messenger muncul dari teman saya Wida. Kali ini ia membawakan kata-kata bijak pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama :
Manusia mengorbankan kesehatannya untuk mencari uang. Lalu ia mengorbankan uangnya untuk memperoleh kesehatannya kembali.
Lalu ia begitu khawatir akan masa depan sehingga ia tidak menikmati masa kini.
Dan sebagai akibatnya ia tidak hidup di masa kini atau di masa depan.
Dan ia hidup seolah-olah ia tak pernah akan mati, lalu ia mati tak pernah benar-benar "hidup"!
aslinya seperti ini :
Man! he sacrifices his health to make money. Then he sacrifices his money to recuperate his health.
And then he is so anxious about the future that he doesn't enjoy the present.
And as a result he doesn't live in the present or the future.
And he lives as if he is never going to die, and then he dies having never really lived!
Sebuah nasihat dan peringatan bagi kita semua untuk tidak lupa mensyukuri apa yang ada di hadapan kita, dan menikmati hidup saat ini.
Manusia mengorbankan kesehatannya untuk mencari uang. Lalu ia mengorbankan uangnya untuk memperoleh kesehatannya kembali.
Lalu ia begitu khawatir akan masa depan sehingga ia tidak menikmati masa kini.
Dan sebagai akibatnya ia tidak hidup di masa kini atau di masa depan.
Dan ia hidup seolah-olah ia tak pernah akan mati, lalu ia mati tak pernah benar-benar "hidup"!
aslinya seperti ini :
Man! he sacrifices his health to make money. Then he sacrifices his money to recuperate his health.
And then he is so anxious about the future that he doesn't enjoy the present.
And as a result he doesn't live in the present or the future.
And he lives as if he is never going to die, and then he dies having never really lived!
Sebuah nasihat dan peringatan bagi kita semua untuk tidak lupa mensyukuri apa yang ada di hadapan kita, dan menikmati hidup saat ini.
Labels:
'lawrence tjandra',
Dalai Lama
Thursday, January 06, 2011
Handbook 2011
Pagi ini saya memperoleh kiriman renungan dari teman saya Tommy yang begitu bagus sehingga saya broadcast ke seluruh teman dan kerabat yang punya blackberry messenger. Kini saya membagikannya bagi Anda.
HANDBOOK 2011 :
HEALTH :
01. Drink plenty of water..
02. Eat breakfast like a king,
lunch like a prince and
dinner like a beggar.
03. Live with the 3 E's--Energy,
Enthusiasm and Empathy.
04. Make time to pray.
05. Play more games.
06. Read more books than you.
did in 2010.
07. Sit in silence for at least 10
minutes each day.
08. Sleep for 7 hours.
09. Take a 10-30 minutes walk
daily. And while you walk,
smile.
PERSONALITY:
10. Don't over do. Keep your
limits.
11. Don't take yourself so.
seriously. No one else does.
12. Don't waste your precious
energy on gossip.
13. Dream more while you are
awake.
14. Envy is a waste of time.
You already have all
you need.
15. Forget issues of the past.
Don't remind your partner
with his/her mistakes of the
past. That will ruin your
present happiness.
16. Life is too short to waste
time hating anyone. Don't
hate others.
17. Make peace with your past
so it won't spoil the present.
18. No one is in charge of your
happiness except you.
19. Smile and laugh more.
20. You don't have to win every
argument,Agree to disagree
SOCIETY:
21. Call your family often.
22. Each day give something
good to others.
23. Forgive everyone for
everything..
24. Spend time w/people over
the age of 70 & under the
age of 6..
25. Try to make at least three
people smile each day.
26. What other people think of
you is none of your
business.
LIFE:
27. Do the right thing!
28. GOD heals everything.
29. However good or bad a
situation is, it will change..
30. No matter how you feel, get
up, dress up and show up.
31. The best is yet to come..
32. When awake in the morning,
thank GOD for it.
33. Your Inner most is always
happy. So, be happy.
LAST BUT NOT THE LEAST:
34. Please Forward this to
everyone you care about,
I just did...
HANDBOOK 2011 :
HEALTH :
01. Drink plenty of water..
02. Eat breakfast like a king,
lunch like a prince and
dinner like a beggar.
03. Live with the 3 E's--Energy,
Enthusiasm and Empathy.
04. Make time to pray.
05. Play more games.
06. Read more books than you.
did in 2010.
07. Sit in silence for at least 10
minutes each day.
08. Sleep for 7 hours.
09. Take a 10-30 minutes walk
daily. And while you walk,
smile.
PERSONALITY:
10. Don't over do. Keep your
limits.
11. Don't take yourself so.
seriously. No one else does.
12. Don't waste your precious
energy on gossip.
13. Dream more while you are
awake.
14. Envy is a waste of time.
You already have all
you need.
15. Forget issues of the past.
Don't remind your partner
with his/her mistakes of the
past. That will ruin your
present happiness.
16. Life is too short to waste
time hating anyone. Don't
hate others.
17. Make peace with your past
so it won't spoil the present.
18. No one is in charge of your
happiness except you.
19. Smile and laugh more.
20. You don't have to win every
argument,Agree to disagree
SOCIETY:
21. Call your family often.
22. Each day give something
good to others.
23. Forgive everyone for
everything..
24. Spend time w/people over
the age of 70 & under the
age of 6..
25. Try to make at least three
people smile each day.
26. What other people think of
you is none of your
business.
LIFE:
27. Do the right thing!
28. GOD heals everything.
29. However good or bad a
situation is, it will change..
30. No matter how you feel, get
up, dress up and show up.
31. The best is yet to come..
32. When awake in the morning,
thank GOD for it.
33. Your Inner most is always
happy. So, be happy.
LAST BUT NOT THE LEAST:
34. Please Forward this to
everyone you care about,
I just did...
Labels:
'handbook 2011',
'lawrence tjandra'
Wednesday, January 05, 2011
4 Januari 2011 : Rencana Kematian vs Kehidupan
Sesaat sebelum kembali ke Jakarta, saya menemukan iklan obituari yang sangat menarik dari the Straits Times tanggal 4 Januari 2011. Isinya begini :
Tommy Ng Tock Hiang
24 December 1962 - 01 January 2011
I will always love you sister
I wish I could stay, well; you know I've tried all the way.
And so, I need to go now, and yet I know,
that I'll think of you each step of my way
And I will always love you.
Sweet memories, that's all I have, and all I'm taking with me.
Good bye sis, oh, please don't cry,
cause we both know I'm not wanting to leave you.
But I will always love you.
And I hope life will treat you kind.
And I hope that you have all that you ever dreamed of.
Oh, I do wish you joy.
And I wish you happiness.
But above all these, I wish you love.
I love you Irene, I will always love you.
Your Brother Tommy
Saya tercenung. Ada apa dengan Tommy? Meninggal karena sakitkah ia? Bunuh dirikah ia? Sebegitu siapkah ia menghadapi kematian sehingga bisa pasang iklan 4 hari setelah ia wafat?
Saya lalu bertanya, seberapa siap saya terhadap kematian? Apa yang sudah saya siapkan bagi kematian saya?
Haruskah saya mempersiapkah kematian? atau justru merancang kehidupan?
Bagaimana dengan Anda?
Apa pun itu, Rest in Peace, Tommy. Terima kasih sudah membuat saya berpikir.
Tommy Ng Tock Hiang
24 December 1962 - 01 January 2011
I will always love you sister
I wish I could stay, well; you know I've tried all the way.
And so, I need to go now, and yet I know,
that I'll think of you each step of my way
And I will always love you.
Sweet memories, that's all I have, and all I'm taking with me.
Good bye sis, oh, please don't cry,
cause we both know I'm not wanting to leave you.
But I will always love you.
And I hope life will treat you kind.
And I hope that you have all that you ever dreamed of.
Oh, I do wish you joy.
And I wish you happiness.
But above all these, I wish you love.
I love you Irene, I will always love you.
Your Brother Tommy
Saya tercenung. Ada apa dengan Tommy? Meninggal karena sakitkah ia? Bunuh dirikah ia? Sebegitu siapkah ia menghadapi kematian sehingga bisa pasang iklan 4 hari setelah ia wafat?
Saya lalu bertanya, seberapa siap saya terhadap kematian? Apa yang sudah saya siapkan bagi kematian saya?
Haruskah saya mempersiapkah kematian? atau justru merancang kehidupan?
Bagaimana dengan Anda?
Apa pun itu, Rest in Peace, Tommy. Terima kasih sudah membuat saya berpikir.
31 Desember 2010 : Flashback for the Future
Saat detik-detik pergantian tahun, di tengah kemeriahan pesta jalanan di Singapura saya merenungi perjalan saya di tahun 2010.
2010 has been a truly amazing year. Tak pernah terbayangkan bahwa tahun ini merupakan tahun pembelajaran yang luar biasa. Resolusi 2009 untuk menulis dan “membukukan” apa yang saya pelajari setiap hari di tahun ini merupakan perjalanan pembelajaran batin yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Seorang cenayang mengatakan saya akan melakukan perjalan batin yang akan membawa saya pada “next level” namun ia tak tahu bagaimana ini terjadi.
Menulis blog setiap harinya memberi saya pelajaran hidup tentang visi, misi, komitmen hidup dan bagaimana memenuhinya. Berkali-kali saya mau menyerah karena tak tahu mesti menulis apa karena merasa pada hari itu tidak belajar apa-apa. Tak jarang juga karena malas yang memuncak. Orang-orang terdekat saya tahu betapa sengsaranya saya harus menyelesaikan blog setiap harinya. Begitu banyak kesenangan yang harus saya tanggalkan hanya karena, “saya masih harus nulis blog hari ini, nih!” Tahun ini saya benar-benar belajar soal bagaimana menjalani dan teguh pada komitmen. Sebuah pelajaran yang luar biasa berharga dan semoga dapat membenahi bagaimana saya menjalani komitmen kehidupan.
Jangan salah, ada saat-saat tertentu dimana saya benar-benar merasa belajar dan hal ini membuat lancar menulis blog. Tapi saya juga menemukan saat dimana saya belajar, ternyata pembelajaran hidup itu merupakan pengulangan dari yang saya belajari sebelumnya. Tadinya saya ngotot, kok sama ya? Apa saya tidak belajar yang lain hari ini? Akhirnya saya menyadari bahwa pembelajaran hidup tidak harus “selesai” hari ini. Seperti juga komunikasi dan ilmu iklan, berbagai hal dalam hidup baru saya pahami betul setelah berkali-kali terjadi.
Membaca ulang blog ini juga menyadarkan bahwa hidup ini aneh dan tidak bisa serta merta dijelaskan dengan akal sehat. Perjalanan hidup selama 2010 saya awali dengan past life regression dan sebuah relationship yang berantakan dan saya akhiri dengan rasa lengkap yang menenangkan. Tahun ini juga saya belajar dari kehidupan dan kematian. Kebahagiaan dan kesedihan. Keberhasilan juga kegagalan. Cinta dan benci lengkap dengan intrik-intrik di dalamnya. Saya belajar dari apa yang terjadi dari diri sendiri, maupun dari teman atau kerabat atau juga film, buku bahkan segaris kalimat yang terlihat sekilas namun tertancap di benak.
Kedekatan dengan Sang Khalik juga menjadi topik pembelajaran yang memperoleh porsi besar. Ada suatu titik dimana saya merasa sebagai manusia saya ini sangat kurang ajar. Saya jadi mempertanyakan yang mana Tuhan yang mana ciptaannya karena setiap berdoa kerjanya cuma main perintah dan suruh-suruh. Tuhan minta ini, semoga ini, tolong itu, berikan ini, itu. Kapan saya memuliakan Dia? Memuliakannya basa basi? Saya masih mencari pola berdoa yang benar, yang tidak memerintah atau minta minta saja kerjanya. Ada satu titik pula saya ini menyadari bahwa saya ini berdoa khusus seperti novena kalau ada butuhnya saja. Maka saya berusaha mendoakan koronka, doa mengingat luka dan sengsara Yesus setiap hari. Saya mau jadi orang yang tahu berterima kasih dan mengingat Tuhan ada atau tidak ada kebutuhan. Jangan sampai Tuhan bilang nanti ketika saya sudah menghadapNya : ”Siapa elo? Giliran butuh minta-minta, kalo senang lupa Gue... Sana lo!”
Keluarga menjadi sumber inspirasi dan cekcok namun tahun ini saya belajar memahami arti Ohana : keluarga yang saling mendukung dan tak pernah meninggalkan siapa pun dalam kondisi apa pun. Sebuah konsep keluarga ala Hawaii yang menyentuh hati. Pada akhirnya, seburuk apa pun mereka, kita tak pernah bisa benar-benar lepas karena ikatan darah, jadi saya mau mencintai dan memeluk harta paling berharga yang diberi kehidupan ini : keluarga.
Saya juga belajar bahwa apa yang kita lakukan memiliki dampak yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Begitu banyak orang yang membaca apa yang saya pelajari dan ternyata menikmati yang saya pelajari. Apa yang terjadi pada saya ternyata secara ajaib terjadi juga pada teman dan kenalan saya yang lain. Karena itu saya harus berhati hati bersikap dan berujar.
Saya juga menyadari bahwa waktu berjalan begitu cepat dan tak pernah ada satu momen pun yang terulang dalam hidup ini, meskipun kita berada di tempat yang sama dengan orang-orang dan situasi yang sama, tetapi waktunya berbeda danpembicaraan berbeda, suasananya berbeda karena orang-orang dan unsur-unsur yang di dalamnya tidak sama persis dengan yang kita alami sebelumnya. Karena itu saya belajar bahwa momen saat ini sangat penting kita nikmati dan jalani dengan benar. This is the moment. It will never return.
Terima kasih hidup, terima kasih 2010 untuk tahun pembelajaran batin yang luar biasa. Semoga di tahun depan saya menjadi insan yang lebih baik dan belajar dalam bentuk yang berbeda. Saya berjanji akan membagikan melalui blog ini saat ada hal besar dan penting yang saya pelajari dalam hidup saya. Cuma kali ini, tentunya, tidak setiap hari...
2010 has been a truly amazing year. Tak pernah terbayangkan bahwa tahun ini merupakan tahun pembelajaran yang luar biasa. Resolusi 2009 untuk menulis dan “membukukan” apa yang saya pelajari setiap hari di tahun ini merupakan perjalanan pembelajaran batin yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Seorang cenayang mengatakan saya akan melakukan perjalan batin yang akan membawa saya pada “next level” namun ia tak tahu bagaimana ini terjadi.
Menulis blog setiap harinya memberi saya pelajaran hidup tentang visi, misi, komitmen hidup dan bagaimana memenuhinya. Berkali-kali saya mau menyerah karena tak tahu mesti menulis apa karena merasa pada hari itu tidak belajar apa-apa. Tak jarang juga karena malas yang memuncak. Orang-orang terdekat saya tahu betapa sengsaranya saya harus menyelesaikan blog setiap harinya. Begitu banyak kesenangan yang harus saya tanggalkan hanya karena, “saya masih harus nulis blog hari ini, nih!” Tahun ini saya benar-benar belajar soal bagaimana menjalani dan teguh pada komitmen. Sebuah pelajaran yang luar biasa berharga dan semoga dapat membenahi bagaimana saya menjalani komitmen kehidupan.
Jangan salah, ada saat-saat tertentu dimana saya benar-benar merasa belajar dan hal ini membuat lancar menulis blog. Tapi saya juga menemukan saat dimana saya belajar, ternyata pembelajaran hidup itu merupakan pengulangan dari yang saya belajari sebelumnya. Tadinya saya ngotot, kok sama ya? Apa saya tidak belajar yang lain hari ini? Akhirnya saya menyadari bahwa pembelajaran hidup tidak harus “selesai” hari ini. Seperti juga komunikasi dan ilmu iklan, berbagai hal dalam hidup baru saya pahami betul setelah berkali-kali terjadi.
Membaca ulang blog ini juga menyadarkan bahwa hidup ini aneh dan tidak bisa serta merta dijelaskan dengan akal sehat. Perjalanan hidup selama 2010 saya awali dengan past life regression dan sebuah relationship yang berantakan dan saya akhiri dengan rasa lengkap yang menenangkan. Tahun ini juga saya belajar dari kehidupan dan kematian. Kebahagiaan dan kesedihan. Keberhasilan juga kegagalan. Cinta dan benci lengkap dengan intrik-intrik di dalamnya. Saya belajar dari apa yang terjadi dari diri sendiri, maupun dari teman atau kerabat atau juga film, buku bahkan segaris kalimat yang terlihat sekilas namun tertancap di benak.
Kedekatan dengan Sang Khalik juga menjadi topik pembelajaran yang memperoleh porsi besar. Ada suatu titik dimana saya merasa sebagai manusia saya ini sangat kurang ajar. Saya jadi mempertanyakan yang mana Tuhan yang mana ciptaannya karena setiap berdoa kerjanya cuma main perintah dan suruh-suruh. Tuhan minta ini, semoga ini, tolong itu, berikan ini, itu. Kapan saya memuliakan Dia? Memuliakannya basa basi? Saya masih mencari pola berdoa yang benar, yang tidak memerintah atau minta minta saja kerjanya. Ada satu titik pula saya ini menyadari bahwa saya ini berdoa khusus seperti novena kalau ada butuhnya saja. Maka saya berusaha mendoakan koronka, doa mengingat luka dan sengsara Yesus setiap hari. Saya mau jadi orang yang tahu berterima kasih dan mengingat Tuhan ada atau tidak ada kebutuhan. Jangan sampai Tuhan bilang nanti ketika saya sudah menghadapNya : ”Siapa elo? Giliran butuh minta-minta, kalo senang lupa Gue... Sana lo!”
Keluarga menjadi sumber inspirasi dan cekcok namun tahun ini saya belajar memahami arti Ohana : keluarga yang saling mendukung dan tak pernah meninggalkan siapa pun dalam kondisi apa pun. Sebuah konsep keluarga ala Hawaii yang menyentuh hati. Pada akhirnya, seburuk apa pun mereka, kita tak pernah bisa benar-benar lepas karena ikatan darah, jadi saya mau mencintai dan memeluk harta paling berharga yang diberi kehidupan ini : keluarga.
Saya juga belajar bahwa apa yang kita lakukan memiliki dampak yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Begitu banyak orang yang membaca apa yang saya pelajari dan ternyata menikmati yang saya pelajari. Apa yang terjadi pada saya ternyata secara ajaib terjadi juga pada teman dan kenalan saya yang lain. Karena itu saya harus berhati hati bersikap dan berujar.
Saya juga menyadari bahwa waktu berjalan begitu cepat dan tak pernah ada satu momen pun yang terulang dalam hidup ini, meskipun kita berada di tempat yang sama dengan orang-orang dan situasi yang sama, tetapi waktunya berbeda danpembicaraan berbeda, suasananya berbeda karena orang-orang dan unsur-unsur yang di dalamnya tidak sama persis dengan yang kita alami sebelumnya. Karena itu saya belajar bahwa momen saat ini sangat penting kita nikmati dan jalani dengan benar. This is the moment. It will never return.
Terima kasih hidup, terima kasih 2010 untuk tahun pembelajaran batin yang luar biasa. Semoga di tahun depan saya menjadi insan yang lebih baik dan belajar dalam bentuk yang berbeda. Saya berjanji akan membagikan melalui blog ini saat ada hal besar dan penting yang saya pelajari dalam hidup saya. Cuma kali ini, tentunya, tidak setiap hari...
Labels:
"lawrence tjandra',
2010,
2011,
flashback
30 Desember 2010 : Sendiri
Setiba di Singapura hal yang pertama kali saya lakukan adalah mengaktifkan blackberry untuk mengetahui apakah layanan yang bisa membuat saya terhubung dengan keluarga, teman dan pekerjaan dari seluruh dunia itu dapat saya akses secara gratis sesuai iklan yang terpampang di koran kemarin pagi. Beberapa minggu lalu ketika saya di Singapura, layanan ini tak dapat berfungsi meskipun saya sudah keliling ke berbagai gerai mitra operator di berbagai belahan negeri kecil ini.
Teman seperjalanan saya awalnya juga mengalami hal yang sama. Ia lalu mengutak atik perangkatnya dan sebelum tiba di pusat kota, layanan yang diharapkan dapat berfungsi. Anehnya, setelah disetting seperti yang dilakukannya, perangkat saya tetap tak dapat digunakan. Saya utak utik kanan kiri, tetap tak berfungsi. Saya sungguh penasaran dan jengkel. Jadi, agenda pertama saya setelah tiba di hotel adalah mendatangi gerai utama mitra operator yang letaknya sejalan dengan hotel saya.
Saya harus mengantri lama di sana dan hasilnya juga nihil. Katanya, saya harus menghubungi operator di Jakarta. Kesal, saya lalu meminta bantuan kerabat saya untuk membantu berurusan dengan operator di Jakarta. Dengan sabar ia lalu bicara dengan petugas di tanah air. Kerabat saya memang orang teknik dan mengerti seluk beluk teknologi. Saya cuma pengguna yang sok tahu saja. Setelah bicara beberapa menit, ia lalu bilang bahwa layanan internasional saya belum diaktifkan. Saya bilang kok bisa, padahal waktu saya ke Australia semuanya berjalan lancar. Ternyata ini terjadi karena saya suka gonta ganti telepon genggam. Dulu Bold, lalu onyx 1 dan sekarang onyx 2 dan perangkat terbaru saya belum terdaftar. Dalam hitungan menit, layanan yang saya tunggu aktif semua.
Komentar kerabat saya? “Makanya jangan sok tahu. ... aku tanya sudah diregister kamu bilang sudah, tapi ternyata belum ... tapi kalau kamu yang bicara dengan petugas kayaknya kamu juga akan bingung, karena ia banyak bertanya masalah teknis...” Iya, benar juga. Saya sok tahu. Saya bilang sudah diregister karena memang waktu di awal sudah didaftar, namun karena ganti handset, maka ternyata saya harus mendaftar ulang disesuaikan dengan perangkat saya. Tak mau kalah, saya cuma bilang, “Makanya ada kamu.” Hehehe...
Kalimat singkat itu membuat saya sadar, saya tidak bisa sendiri dalam hidup ini. Selama ini saya ditempa untuk bisa mandiri, melakukan semuanya sendiri, bertanggung jawab terhadap perbuatan sendiri. Semuanya tidak salah, tapi ternyata untuk berhasil tidak semua hal bisa dikerjakan sendiri. Hidup ini hanya bisa dijalani dan dicapai dengan sempurna bila ada campur tangan orang lain. Pasangan, teman, keluarga, rekan kerja, klien, bahkan berjuta orang lain yang datang dan pergi dalam sekejap dalam hidup ini, juga saingan dan musuh. Tiba-tiba saya menyadari bahwa hidup saya bisa sempurna hanya karena interaksi mahkluk ciptaan Tuhan yang lain.
Hari ini saya belajar saya tidak berarti apa-apa tanpa bersinggungan dengan orang lain atau ciptaan Tuhan yang lain dan hidup saya dihitung dari betapa besar saya bisa menempatkan diri dalam interaksi dengan sesama makhluk Tuhan itu. Jadi konsep semua bisa dilakukan dan sendiri? Mulai sekarang, ke laut saja . Sesendiri-sendirinya saya, toh saya masih berurusan dengan orang tua, pasangan, pembantu, teman kerja dan beribu orang lainnya yang ada di sekitar saya....
Teman seperjalanan saya awalnya juga mengalami hal yang sama. Ia lalu mengutak atik perangkatnya dan sebelum tiba di pusat kota, layanan yang diharapkan dapat berfungsi. Anehnya, setelah disetting seperti yang dilakukannya, perangkat saya tetap tak dapat digunakan. Saya utak utik kanan kiri, tetap tak berfungsi. Saya sungguh penasaran dan jengkel. Jadi, agenda pertama saya setelah tiba di hotel adalah mendatangi gerai utama mitra operator yang letaknya sejalan dengan hotel saya.
Saya harus mengantri lama di sana dan hasilnya juga nihil. Katanya, saya harus menghubungi operator di Jakarta. Kesal, saya lalu meminta bantuan kerabat saya untuk membantu berurusan dengan operator di Jakarta. Dengan sabar ia lalu bicara dengan petugas di tanah air. Kerabat saya memang orang teknik dan mengerti seluk beluk teknologi. Saya cuma pengguna yang sok tahu saja. Setelah bicara beberapa menit, ia lalu bilang bahwa layanan internasional saya belum diaktifkan. Saya bilang kok bisa, padahal waktu saya ke Australia semuanya berjalan lancar. Ternyata ini terjadi karena saya suka gonta ganti telepon genggam. Dulu Bold, lalu onyx 1 dan sekarang onyx 2 dan perangkat terbaru saya belum terdaftar. Dalam hitungan menit, layanan yang saya tunggu aktif semua.
Komentar kerabat saya? “Makanya jangan sok tahu. ... aku tanya sudah diregister kamu bilang sudah, tapi ternyata belum ... tapi kalau kamu yang bicara dengan petugas kayaknya kamu juga akan bingung, karena ia banyak bertanya masalah teknis...” Iya, benar juga. Saya sok tahu. Saya bilang sudah diregister karena memang waktu di awal sudah didaftar, namun karena ganti handset, maka ternyata saya harus mendaftar ulang disesuaikan dengan perangkat saya. Tak mau kalah, saya cuma bilang, “Makanya ada kamu.” Hehehe...
Kalimat singkat itu membuat saya sadar, saya tidak bisa sendiri dalam hidup ini. Selama ini saya ditempa untuk bisa mandiri, melakukan semuanya sendiri, bertanggung jawab terhadap perbuatan sendiri. Semuanya tidak salah, tapi ternyata untuk berhasil tidak semua hal bisa dikerjakan sendiri. Hidup ini hanya bisa dijalani dan dicapai dengan sempurna bila ada campur tangan orang lain. Pasangan, teman, keluarga, rekan kerja, klien, bahkan berjuta orang lain yang datang dan pergi dalam sekejap dalam hidup ini, juga saingan dan musuh. Tiba-tiba saya menyadari bahwa hidup saya bisa sempurna hanya karena interaksi mahkluk ciptaan Tuhan yang lain.
Hari ini saya belajar saya tidak berarti apa-apa tanpa bersinggungan dengan orang lain atau ciptaan Tuhan yang lain dan hidup saya dihitung dari betapa besar saya bisa menempatkan diri dalam interaksi dengan sesama makhluk Tuhan itu. Jadi konsep semua bisa dilakukan dan sendiri? Mulai sekarang, ke laut saja . Sesendiri-sendirinya saya, toh saya masih berurusan dengan orang tua, pasangan, pembantu, teman kerja dan beribu orang lainnya yang ada di sekitar saya....
Labels:
'lawrence tjandra',
sendiri
Subscribe to:
Posts (Atom)