Wednesday, January 05, 2011

4 Januari 2011 : Rencana Kematian vs Kehidupan

Sesaat sebelum kembali ke Jakarta, saya menemukan iklan obituari yang sangat menarik dari the Straits Times tanggal 4 Januari 2011. Isinya begini :

Tommy Ng Tock Hiang
24 December 1962 - 01 January 2011

I will always love you sister

I wish I could stay, well; you know I've tried all the way.
And so, I need to go now, and yet I know,
that I'll think of you each step of my way
And I will always love you.
Sweet memories, that's all I have, and all I'm taking with me.
Good bye sis, oh, please don't cry,
cause we both know I'm not wanting to leave you.
But I will always love you.
And I hope life will treat you kind.
And I hope that you have all that you ever dreamed of.
Oh, I do wish you joy.
And I wish you happiness.
But above all these, I wish you love.
I love you Irene, I will always love you.
Your Brother Tommy

Saya tercenung. Ada apa dengan Tommy? Meninggal karena sakitkah ia? Bunuh dirikah ia? Sebegitu siapkah ia menghadapi kematian sehingga bisa pasang iklan 4 hari setelah ia wafat?

Saya lalu bertanya, seberapa siap saya terhadap kematian? Apa yang sudah saya siapkan bagi kematian saya?
Haruskah saya mempersiapkah kematian? atau justru merancang kehidupan?
Bagaimana dengan Anda?

Apa pun itu, Rest in Peace, Tommy. Terima kasih sudah membuat saya berpikir.

No comments: