Sunday, November 14, 2010

14 November 2010 : Better!

Jarang saya menyaksikan acara Oprah Winfrey di hari Minggu karena biasanya saya masih di luar rumah, tapi hari ini saya berkesempatan menyaksikan Oprah mengumpulkan 300 penonton setianya sejak 25 tahun yang lalu di acara perdana season penutup acara The Oprah Winfrey show yang menghadiahi ke 300 penontonnya jalan-jalan ke Australia selama 8 hari.

Acara kali ini dibuka Oprah dengan bergandengan tangan bersama sahabat lamanya John Trravolta. Ia kemudian menayangkan sebuah film pendek tentang pengakuan seorang fans nya yang terinspirasi kata-kata John Travolta saat ia bersulang bagi ulang tahun ke 50 pembawa acara nomor satu dunia itu. Saat itu John mengatakan bahwa Oprah adalah "hadiah" yang diberikan Tuhan bagi dunia. Oprah dengan keunikannya membuat semua orang merasa nyaman berdekatan dan berbicara dengannya dan menjadi seorang sahabat yang menjadikan sahabatnya seorang yang lebih baik. Dalam bahasa Inggris, to make a better person. Kata-kata itu kemudian tertancap di benak si pemirsa yang kemudian bersama puterinya terbang ke Afrika dan membangun tempat tinggal yang layak bagi anak-anak yang kurang beruntung sehingga merasa hidupnya kini lebih bermakna karena dapat memberikan sumbangsih bagi hidup yang lebih baik bagi orang lain.

Saya lalu mengamini. Seorang sahabat selayaknya menjadi seorang yang dapat membuat sahabatnya menjadi orang yang lebih baik. Saya lalu bertanya apa yang sudah saya lakukan bagi orang-orang sekitar saya? di lingkungan keluarga? di lingkungan kerja? dan di lingkungan pertemanan? Apakah saya telah membantu keluarga saya menjadi orang yang lebih baik? Membantu teman-teman kerja saya menjadi orang yang lebih baik? membuat teman-teman saya menjadi orang yang lebih baik?

Jawaban saya: boro-boro. Menjadikan diri sendiri menjadi seorang yang lebih baik saja saya tidak yakin, apa lagi menjadi seorang yang menjadikan orang lain menjadi seorang yang lebih baik. Saya benar-benar kagum dengan teman-teman saya yang terjun langsung membantu mereka yang sedang kesulitan di Mentawai dan Merapi sementara saya hanya mengikuti perkembangannya saja melalui televisi. Ketika sedang ada tsunami di Aceh, saya bahkan tidak tahu apa-apa karena sedang berlibur di manca negara. Tahunya lewat CNN dan tidak punya gambaran sama sekali betapa parahnya kondisi di tanah air sampai saya pulang dan menyalakan tv lokal yang gambarnya beribu-ribu kali lebih seram dari apa yang ditayangkan CNN. Selama ini saya membantu membuat kampanye pendidikan masyarakat, namun itu juga karena saya dibayar. Memang saya selektif menerima pekerjaan dan memilih yang memberi manfaat bagi masyarakat, namun tetap, saya dibayar untuk itu.

Untuk keluarga, saya tidak bisa bicara banyak, tanya saja mereka. Yang jelas saya berusaha untuk mandiri dan tidak merepotkan mereka. Apakah mereka merasakan kasih sayang dan perhatian saya, mungkin ada yang merasakan namun juga banyak yang tidak tersentuh sehingga meskipun saudara rasanya jauh dan asing. Saya juga tidak serta merta membantu saudara yang membutuhkan, karena terkadang kebutuhan yang diperlukan saudara menurut saya adalah sesuatu yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya sendiri namun tidak tersedia karena ia kurang berusaha, atau terkadang sesuatu yang "nice to have". Terkadang justru karena keluarga kesannya jadi menggampangkan dan menganggap bahwa yang namanya pertalian darah berarti kita wajib membantu. Buat saya, semua itu tunggu dulu, lihat-lihat, betul butuh dibantu atau tidak. Kalau memang iya, saya tentu tidak segan-segan membantu.

Teman? Wah, saya ini teman yang buruk sekali. Sehari-hari jadwal saya diisi dengan kerja, dan kalau sudah bersantai, maunya bersantai dengan orang-orang terdekat saja karena sehari-hari hidup saya isi nya sudah socializing, jadi weekends dan hari libur atau jam-jam selepas kerja mau nya saya "libur" juga dari socializing. Karena itu saya memilih betul siapa-siapa yang ingin saya libatkan dalam waktu-waktu tersebut. Bukannya saya anti sosial, tetapi yang saya maksudkan, saya ini lebih senang menghabiskan waktu tertentu dengan teman tertentu, tidak ramai-ramai karena saya merasa jauh lebih relaks dan memiliki waktu santai yang lebih berkualitas dengan jumlah (orang) yang kecil. Semoga saja teman-teman yang menghabiskan waktu bersama saya merasakan ada manfaatnya ketawa ketiwi dan relaks bersama saya.

Tapi, terinspirasi oleh wantia yang terinspirasi John Travolta, saya merasa saya harus melakukan sesuatu yang "besar" dalam sisa hidup saya agar saya bisa memberikan sumbangsih lebih bagi hidup (orang), apakah itu hidup teman dan kerabat terdekat, lingkup kerja, lingkup masyarakat, lingkup negara atau bahkan lingkup dunia.

Hari ini saya belajar, bahwa hidup ini tidak hanya bertujuan untuk membuat hidup kita lebih baik, namun ada tujuan lain dari hidup ini yang tak kalah pentingnya : menjadikan dunia yang kita tinggali ini menjadi sebuah tempat yang lebih baik, termasuk semua mahluk hidup yang hidup di atasnya. Saya sedang mencari bentuk sumbangsih yang bisa saya kerjakan bagi kehidupan yang lebih baik. Bagaimana dengan Anda? Siapa tahu Anda sudah punya dan bisa menjadi inspirasi bagi saya. Coba ceritakan...

No comments: