Pagi ini saya mengenakan kaos bertuliskan "Every Day is A Gift." Saat memakainya pikiran saya lalu menyimpulkan : jadi hari ini, apa pun yang terjadi, tetap hadiah! Ternyata apa yang dimaksud hadiah itu campur aduk isinya. Hari ini saya mengalami senang, kesal, sebal, marah, tertawa, capai, semua perasaan ada. Jadi kalau mau dirangkum, hadiah hari ini isinya gado-gado.
Kejutan pertama adalah ketika mau check out, ternyata pembayaran kamar rombongan Indonesia dibebankan pada kartu kredit saya padahal kami ini undangan dan semua pengaturan perjalanan diberitahukan diatur dan dibayar oleh si pengundang. Saya kemudian mencoba mengonfirmasikan kepada petugas humas yang ditunjuk tetapi mungkin karena Sabtu tak diangkat-angkat, jadilah saya mengganggu manajemen pengundang untuk mengurus. Lalu setelah itu saya membawa rombongan Indonesia yang baru pertama kali ke Singapura untuk mengintip Pulau Sentosa yang kini semakin semarak dengan fasilitas baru Universal Studio dan Casinonya. Memandu rombongan kali ini merupakan pengalaman sendiri. Biasanya, saya tinggal melepas rombongan dan mengadakan janji jam berapa kumpul di mana, tapi kali ini berhubung mereka termasuk first timer ke luar negeri, saya tak berani meninggalkan mereka. Jadilah saya merelakan kesempatan cuci mata dan belanja untuk menemani kemana pun mereka mau pergi. Jadi hadiah selanjutnya setelah marah-marah tadi pagi adalah kesabaran dan passion untuk melayani, dan ternyata saya senang-senang saja. Seorang rekan yang melihat saya sabar menanti bahkan tiba-tiba menukas, "Wah aku kayaknya nggak bakat jadi humas nih, mas. Kalau aku (jadi mas) sudah aku tinggal (rombongannya), gak sabar..." Saya hanya tertawa-tawa saja mendengar komentarnya. Dalam hati untung otak lagi bener dan memang sudah mendedikasikan waktu kali ini untuk menemani.
Malam hari, begitu sampai di Jakarta, seorang kerabat yang menjemput langsung mengajak saya untuk ke mall, ingin makan nih, katanya. Saya sudah memperingatkan kalau hari ini adalah "Hari Midnight Sale" se Jakarta, alias sebagian besar mall di Jakarta mengadakan hajatan Midnight Sale sebelum Natal dan Tahun Baru. Dan benar saja, seluruh ruas jalan menuju mall utama di Jakarta penuh sesak. Akhirnya kami memutuskan untuk mencari makan di daerah Cikini. Ternyata seluruh deretan resto di sana sepi tak berpengunjung. Karena sudah larut, kami memutuskan untuk makan saja. Kami memilih sebuah resto yang dulu sangat ramai dan menjadi resto favorit saya di bilangan Setiabudi. Kami sungguh terkejut melihat suasana resto yang seperti kuburan, hanya kami saja pelanggannya, tapi ya sudah, kami masuk saja dan makan cepat-cepat. Menilik suasana dan rasa makanan yang jauh menurun dari di Setiabudi, saya meramalkan umur resto ini tidak akan lama lagi, kecuali kalau ada perombakan total, termasuk pindah lokasi. Selama hampir sejam di sana, perasaan saya sangat tidak nyaman dan tidak "aman". Rasanya "ada" saja yang "mengintip" kami di berbagai sudut.
Hari ini, seperti yang saya katakan tadi, perasaan dan pengalaman saya campur aduk. Tapi sepertinya setiap perasaan saya bergejolak, kaos putih bertuliskan hijau itu selalu menjadi pengingat : every day is a gift. Setiap hari adalah hadiah. Sms Ibu saya yang mengingatkan kalau sore ini adalah saat pemakaman paman di Belanda mengingatkan saya bahwa kata-kata di kaos itu benar adanya. Bila diberi kesempatan untuk bisa mengalaminya, setiap hari adalah hadiah. Adalah hadiah Ilahi buat kita untuk diberi kesempatan menghidup udara hari ini. Sehat hari ini. Mengalami sakit hari ini. Gembira hari ini. Sedih hari ini. Hidup yang mulus dan lancar hari ini. Hidup penuh tantangan hari ini. Menang dan Berhasil hari ini. Gagal hari ini. Intinya adalah agar kita bisa mengerti makna kehidupan dan belajar dari pengalaman hidup hari ini. Adalah anugerah Ilahi bila kita diberi kesempatan untuk mengalami semuanya. Agar kita bisa belajar. Bersyukur. dan Menjadi pribadi dan jiwa yang lebih baik yang bisa menghargai kehidupan. Dan karenanya kita diberi hari ini. Supaya kita bisa mengalami dan menghargai hidup. To experience and appreciate life. Itu lah yang terjadi dengan hari ini. Pengalaman hari ini tentu akan berbeda dengan kemarin, atau besok. Pelajaran yang dipetik tentu juga berbeda.
Hari ini adalah hari yang istimewa, dari kaos yang saya beli dengan harga khusus beberapa hari lalu, saya dibuat sadar, menghargai, menyukuri serta meresapi hadiah terbesar yang diberikan Tuhan melalui setiap proses kehidupan yang berlangsung pada hari ini.
So today is a gift. Every day is a gift. Experience it. Enjoy it. Appreciate it. Learn from it. Own it.
No comments:
Post a Comment