Thursday, December 16, 2010

16 Desember 2010 : Fast Forward

Malam ini saya berchatting ria melalui bbm mengingatkan manajer saya bahwa saya akan cuti panjang akhir tahun ini dan baru masuk hampir pertengahan Januari depan. Saya mengingatkan ini karena ada pekerjaan yang terundur-undur sehingga waktu yang tersedia untuk mengerjakannya sebelum saya mulai cuti menjadi sangat sempit dan bahkan kemungkinan tidak sempat sama sekali.

Saya merasakan waktu ini begitu cepatnya berlalu, bagaikan sekelebat saja. Baru rasanya saya mulai semangat-semangatnya berkomitmen untuk membuat blog setiap hari di tahun 2010 dan membayangkan bagaimana saya melalui 365 hari menulis blog, tanpa terasa tahu-tahu sekarang tinggal beberapa hari lagi sebelum saya terlepas dari janji pribadi yang sering kali akhirnya menjadi kewajiban untuk memenuhi komitmen ketimbang fun -nya.

Dengan kecepatan waktu yang begitu melesat dan semakin banyaknya hal yang harus saya kerjakan, mudah bagi saya terjerembab dalam stress bagaimana menangani semua ini dengan baik. Terus terang, kejenuhan dan jumlah pekerjaan yang meluap melebihi kapasitas membuat saya kadang kurang fokus terhadap masing masing pekerjaan, tidak seperti beberapa tahun yang lalu yang masih bisa benar-benar mendalami pekerjaan dengan penuh passion. Manajer saya tadi tiba-tiba menukas bahwa kalau rezeki tidak kemana. Saya lalu terdiam, iya juga ya, alam dengan sendirinya menyeleksi pekerjaan apa yang bisa tertangani sesuai dengan jumlah waktu dan tenaga yang tersedia. Saya tentu saja tidak mau mengorbankan waktu libur yang sudah direncanakan jauh-jauh hari hanya karena pekerjaan yang datang bertubi-tubi. Kalau mau mengikuti banyaknya pekerjaan, kapan saya istirahatnya?

Waktu yang cepat berlalu mengingatkan saya untuk menerima pekerjaan secukupnya karena kalau terlalu penuh, dengan berjalannya waktu yang sedemikian cepat, tak akan cukup waktu untuk mempersiapkan diri. Kadang-kadang, karena banyaknya pekerjaan, saya cenderung ingin menunda pekerjaan yang tenggat waktunya terlihat masih jauh. Sayangnya, dengan kecepatan waktu dan jumlah pekerjaan yang selalu bertambah, mengulur waktu justru membuat pekerjaan menumpuk.

Tiba-tiba saya melihat semua kejadian ini dan korelasinya dengan kehidupan. Siapa bilang hidup di dunia ini lama? Saya merasakan waktu begitu cepat berlalu, tiba-tiba menyadari kalau tahun 2011 ini saya berusia 47 tahun, dan ngeri rasanya kalau mengevaluasai apa yang sudah saya capai selama ini, karena rasanya rapor saya tergolong (masih) merah. Saya tiba-tiba menyadari betapa banyaknya waktu yang saya hambur-hamburkan begitu saja untuk kesenangan duniawi yang tidak memberi hasil yang berarti bagi pendewasaan jiwa. Selama ini saya kurang fokus pada pengembangan jiwa. kalau pun kadang-kadang sadar, saya sering segera menghalau dengan berpikir, "ah, nanti-nanti saja, masih muda ini kok." Sekarang saya bertanya, "sudah tertunda sekian lama, dan sekarang umur 46, mana hasil "kerja" kamu?"

Malam ini saya berjanji untuk berhenti melakukan hal yang remeh temeh duniawi dan fokus mengejar ketinggalan sekarang juga. Malam ini saya disadarkan akan makna kata-kata Yesus yang mengingatkan : Kerajaan Allah sudah dekat, berjaga-jagalah. Maksudnya, waktu berlalu begitu cepatnya, kalau kita tidak berjaga-jaga, kita akan terkaget-kaget ketika alarm berbunyi menyatakan bahwa waktu kita sudah habis sedangkan kita belum tuntas mengerjakan tugas kita. Apa boleh buat, "kertas ulangan" harus dikumpulkan, selesai tidak selesai ...

No comments: