Saya dibuat jengkel oleh seorang calon klien yang tidak tahu diri, menawar harga yang tidak masuk akal untuk jasa layanan kami. Saya heran, apakah ia tak pernah menggunakan jasa konsultan komunikasi sebelumnya, atau muka tebal saja. Pada akhirnya, sadar bahwa budget yang ditawarkannya sama sekali tak kami lirik, ia mulai mengajukan agar budget itu bisa digunakan untuk menangani satu proyek saja. Tetap tak kami lirik karena budget yang ditawarkannya sama sekali tak sepadan dengan jumlah waktu dan tenaga yang harus dikeluarkan.
Saya lalu teringat bahwa banyak dari antara kita yang tega menawar habis harga yang diajukan pedagang sehingga kadang-kadang pedagangnya menjadi marah karena ditawar dengan tidak kira-kira. Saya sendiri seorang penawar yang payah. Saya sering tidak teganya memangkas habis harga yang ditawarkan karena terbayang susahnya mendapatkan pelanggan dan hidup para pedagang yang tidak mudah. Hitung-hitung menyumbang. Tapi begitulah, rupanya berlaku hukum rimba : semakin dalam memotong semakin puas dan berharga hasil yang diperoleh.
Kali ini, saya ingin memutarbalikkan teori itu. Hari ini saya merasakan betapa kesalnya ditawar dengan sangat keterlaluan seperti itu. Memang dia punya hak menawar, tapi kalau uangnya terbatas, kenapa tidak disampaikan dari awal saja sehingga kita tak usah berupaya keras dengan hasil nihil. Di sinilah azas penghormatan, keadilan dan kewajaran seharusnya berlaku. Penghormatan bagi jerih payah orang yang berjualan, keadilan bagi semua orang untuk bisa menjual dan membeli dengan harga wajar, atau secara umumnya : penghormatan bagi upaya kedua belah pihak, keadilan bagi setiap pihak untuk dapat memperoleh imbalan yang wajar sesuai dengan besarnya upaya yang dikeluarkan. Dan rasanya azas ini berlaku untuk semua hal dalam kehidupan bersosialisasi dengan pihak lain.
Diam-diam saya berterima kasih atas penawaran yang keterlaluan itu sehingga saya bisa lebih menghargai upaya orang dalam melakukan usahanya. Jadi, mulai sekarang, saya akan sangat berhati-hati dalam menilai karya orang, tidak asal bilang, "kemahalan!" lihat dulu spesifikasi dan durasi upaya nya....
No comments:
Post a Comment