Tuesday, June 29, 2010

29 Juni 2010 : Sang Pemilih

Saya memperoleh pesan blackberry yang sudah hilang jejaknya, namun inti isinya masih teringat sampai sekarang. Pesan itu menceritakan seorang murid di suruh memetik sebuah bunga terindah di sebuah lorong kebun bunga dengan syarat tak boleh kembali. Di ujung lorong, terlihat sang murid tidak membawa apa-apa. Maka sang guru pun bertanya, "Apakah kamu tidak menemukan bunga yang menurut kamu indah?" Sang murid pun berkata, "Bukannya tidak menemukan, sebetulnya saya menemukan banyak "calon" bunga yang ingin saya petik, namun saya berpikir mungkin di depan nanti saya akan mendapatkan yang lebih baik. Ketika sampai di ujung lorong, saya akhirnya menyadari bahwa bunga yang terbaik sudah saya lalui, namun karena Guru melarang saya kembali, maka saya kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya. Hasilnya, saya tidak memperoleh apa-apa." Sang Guru berkata, "Begitulah pelajaran hidup, nak."

Saya tercenung membaca pesan yang sangat dalam ini. Berapa kali saya kehilangan kesempatan terbaik karena saya menjadi pemilih yang cerewet? Sering kali saya menilai bahwa yang baik tidaklah cukup baik buat saya, padahal kekurangannya tidak seberapa. Saya lupa, di dunia ini tidak ada yang sempurna, dan seratus persen seperti yang saya mau. Selalu ada kelebihan dan kekurangannya. Selama ini saya sering terlalu terfokus pada kekurangannya, padahal sering kali kesilauan kita terhadap sesuatu yang kita pikir baik, ternyata menyisakan kekurangan yang lebih banyak dari yang kita singkirkan sebelumnya.

Pesan di atas juga menyadarkan betapa seringnya saya kesal dan membuang untuk urusan yang sepele, lupa bahwa akan semua yang baik yang sebetulnya lebih besar dari kekesalan saya. Begitu terjegal sedikit masalah, saya langsung jengkel dan merasa, mungkin "dia" bukan yang terbaik bagiku, bukan yang cocok bagiku, mungkin sebaiknya saya cari yang lain, yang lebih baik, padahal sebenarnya tak ada yang lebih baik dari yang sudah ada.

Hari ini saya diajak untuk bisa menghargai dan mencintai apa yang sudah saya miliki, karena apa yang saya punya itu adalah yang terbaik. Kalau ada kekurangan, bisa jadi adanya di diri saya sendiri, kurang toleransi, kurang mau mengerti dan kurang menghargai.

Saat mau menutup blog hari ini, saya memperoleh lagi pesan yang lain, yang lagi-lagi mengingatkan kita untuk menghargai kehidupan dan apa yang sudah kita miliki. Begini bunyinya :

Hidup

•Di saat kamu ingin melepaskan seseorang..
ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya
•Di saat kamu mulai tidak mencintainya. ..
ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya
•Di saat kamu mulai bosan dengannya..
ingatlah selalu saat terindah bersamanya
•Di saat kamu ingin menduakannya. ..
bayangkan jika dia selalu setia
•Saat kamu ingin membohonginya. ..
ingatlah disaat dia jujur padamu
•Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu
Jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu,
Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu
•Yang indah hanya sementara
•Yang abadi adalah kenangan
•Yang ikhlas hanya dari hati
•Yang tulus hanya dari sanubari
•Tidak mudah mencari yang hilang
•Tidak mudah mengejar impian
•Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada
Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga
•Ingatlah pada pepatah,
"Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai,
maka sukailah apa yang kamumiliki saat ini"
•Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif....
•Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun,
begitu bangun semuanya sirna tak berbekas
•Rumah mewah bagai istana,
harta benda yang tak terhitung, kedudukan, dan
jabatan yg luar biasa, namun...
Ketika nafas terakhir tiba,
sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi
sehelai benang pun tak bisa dimiliki
Apalagi yang mau diperebutkan
Apalagi yang mau disombongkan
•Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani
•Jangan terlalu perhitungan
•Jangan hanya mau menang sendiri
•Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka
yang berjasa bagi kita
•Belajarlah tiada hari tanpa kasih
•Selalu berlapang dada dan mengalah
•Hidup ceria, bebas leluasa...
•Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan... .
•Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan
•Tak ada dendam yang tak bisa terhapus....

No comments: