Thursday, June 10, 2010

9 Juni 2010 : Dihukum Publik

Dua hari ini, video seks Ariel Peterpan (yang kemudian dijuluki Ariel Peterporn), Luna Maya dan Cut Tari menjadi trending topic dunia yang mengalahkan Lady Gaga dan Paris Hilton. Trending topic adalah tren topik yang paling hangat dibicarakan di kalangan pengguna twitter.

Saya sendiri sudah menyaksikan dua versi video luna dan satu versi video Cut Tari dan merasakan gelegar magnitude nya di masyarakat. Video yang hampir seratus persen mirip dengan sang artis itu kemudian menjadi perbincangan di setiap sudut dan kesempatan dan ditonton oleh semua kalangan. Apa yang seharusnya menjadi koleksi pribadi menjadi konsumsi publik. Videonya ditonton baik secara sembunyi-sembunyi atau ditonton ramai-ramai dan dibahas sampai detil, di tempat-tempat santai, warnet, di kantor, ruang rapat dan bahkan di sekolah. Berbagai pendapat bermunculan, mulai dari yang kasihan sampai mengutuk, sampai soal cincin dan bentuk ini itunya, gaya mainnya, dan teknik si lelaki untuk membuat sang wanita merasa nyaman di kamera. Seketika semua mata telinga mulut dan otak mengarah pada ketiga pesohor. Infotainment mengejar tak kenal ampun, padahal salah satunya adalah pembawa acara infotainment. Ketika semua sembunyi, suami Cut Tari yang awalnya menarik simpati karena pembelaannya pada sang isteri pun diganjar gosip tentang preferensi seksualnya dan perselingkuhannya dengan sepupu si isteri.

Belum selesai di sana, kejadian ini pun berdampak pada kocek masing-masing. Luna kemudian lenyap dari acara musik yang dipandunya. Begitu juga Cut Tari. Pihak rekaman menunda peluncuran album Ariel. Pihak Unilever dengan kiat kehumasannya berkilah kalau program yang menampilkan Luna-Ariel sudah habis masa tayangnya dan akan diganti oleh produk lain. Belum jelas produk elektronik dan AC yang dibintangi kedua wanita cantik itu. Semua pihak komersial segera mengambil jarak. Di sisi hukum, ketiganya akan segera dipanggil untuk memberi keterangan pada yang berwajib,dan siap-siap dijerat hukum pornografi yang mungkin akan berujung pada tuntutan jeruji penjara selama enam tahun. Lalu orang-orang kepohdotcom ikutan angkat bicara, numpang beken : pakar telematika, pakar seks, psikolog, pengemuka agama semua menyemburkan pendapat yang rata-rata menyudutkan si pelaku. Bahkan acara gossip yang biasa dibawakan sendiri ikut ramai membicarakan kejadian yang menimpanya tanpa ampun. Intinya, sudah jatuh tertimpa tangga...

Dengan mata kepala telinga sendiri, hari ini saya melihat sebuah keteledoran yang berawal dari sebuah keisengan dan berlanjut menjadi kecanduan berakhir dengan disaster luar biasa. Hari ini saya belajar mengenai sebuah perbuatan dan dampak yang dituai dari perbuatan tersebut. Dan betapa dampak dan penghakiman sosial yang diakibatkannya jauh lebih besar dan berat dan berdampak seumur hidup ketimbang hukuman segelintir orang sekitar kita.

Saya jadi ingat pelajaran yang selalu saya tekankan dalam pelatihan menjawab pertanyaan : Tidak ada yang namanya off the record. Jadi kalau tak ingin dikutip (disiarkan), jangan katakan apa pun. Hampir mirip dengan saran saya, hari ini saya belajar lanjutannya : Kalau tak ingin runyam, ya jangan lakukan! Jangankan foto yang aneh aneh, foto saya yang mejeng cengar cengir berdua dengan gaya kaku bersama seorang kerabat saja digunakan oleh seseorang yang naksir berat pada kerabat saya itu untuk memfitnah sebagai balasan dendam karena ia ditolak jadi pacar kerabat saya. Maka saya semakin berhati-hati dengan apa-apa yang bisa disalahgunakan orang. Terutama foto dan video apa pun bentuknya.

Saya memperhatikan orang suka begaya macam-macam dan aneh-aneh di facebook, twitter dan bbm lalu menimbulkan sensasi. Menurut saya, mereka belum pernah kena batunya karena kita tak pernah tahu apa yang akan dilakukan orang terhadap foto-foto innocent itu. Saya sendiri diprotes oleh teman-teman kok fotonya itu itu saja. Namun sejak kejadian terkejut foto saya yang itu-itu saja itu diunduh tanpa izin oleh seorang dan disimpan di dompetnya, saya berhenti ganti-ganti foto dan mengatur hanya yang benar-benar teman yang bisa mengaksesnya. Semua foto yang agak gaya gila langsung saya hapus, bahkan foto yang "funny faces". Jadi sekarang, bahkan di telepon genggam adanya cuma foto nyengir manis saja. Kita tak pernah tahu apa yang terjadi dengan peralatan canggih kita. Bahkan dalam keadaan lengah sedikit, waktu itu semua isi kontak telepon saya sudah disadap dan disalahgunakan.

Hari ini saya belajar betapa pentingnya menjaga sikap dan laku dalam hidup kita. Sekali lengah, tanpa terduga kelakuan kita bisa menghancurkan hidup dan karir kita sendiri. Maka tepatlah nasihat yang dituliskan Santo Paulus dalam 1 Timotius 4 : 14

"Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu."

No comments: