Dalam kurun waktu kurang dari 12 jam, saya menyaksikan dua video kiriman teman yang membuat miris. Video yang pertama adalah kejadian di lift yang terekam cctv. Beberapa orang berada di lift dan satu per satu keluar di lantai tujuan. Ketika tinggal 3 orang, 2 wanita dan 1 pria, tiba-tiba pria yang tadinya berdiam diri mendekap seorang wanita di depannya dan merenggut tas bawaan si wanita tadi. Otomatis sang wanita memberontak, dan terjadilah pergulatan tidak saja antara dua orang, tapi 3 orang, karena wanita yang satunya lagi jadi membantu. Tarik-tarikan itu membuat seisi tas berhamburan. Ketika lift terbuka, pergulatan itu berlanjut sampai sang perampok berhasil melarikan diri dengan sebagian rampokannya, sedang kedua wanita itu terhuyung-huyung kembali ke lift memunguti sisa barangnya.
Saya yang menonton menjadi mulas seketika; selama video berlangsung saya benar-benar cemas sang penyerang membawa senjata sehingga melukai mangsanya. Untung saja tidak. Tapi video ini memberi peringatan luar biasa bagi kita untuk tidak pernah lengah dalam keadaan apa pun.
Berbicara soal lengah, saya lalu melihat video kedua beberapa menit yang lalu. Dalam sebuah kompilasi kejadian dan diiringi nyanyian menyayat, ditunjukkan berbagai kecelakaan fatal yang merenggut nyawa. Ada yang sedang tidak terima disalip mobil lain, ada yang sedang berantem di mobil, ada yang sedang bermesraan - mengecup tangan kekasihnya, ada yang sedang berbicara di telepon (mengingatkan saya pernah mengomentari soal hal ini), ada pula yang sedang melirik menggoda gadis di jalan, atau berbagai hal yang membuat kita lepas konsentrasi menyetir dalam hitungan detik.
Semuanya berakibat sangat fatal, tidak hanya bagi diri sendiri, namun juga bagi orang-orang yang tak berdosa. Ada adegan mobil menabrak mobil di depannya. Ketika sang pengemudi turun, ia mendapatkan kerusakan mobil yang ditabrak di belakang tak seberapa. Ia segera menjumpai sang pengemudi mobil yang terperanjat menangis. Ketika ia melihat di depan, terbelalaklah ia. Seorang ibu terkapar tewas sementara anak laki kecil menangis bertatapan kosong tak tahu mau berbuat apa.
Sekali lagi saya dibuat mulas bukan main. Niat membuang video yang membuat bulu kuduk merinding ini jadi terbatalkan. Saya akan menyimpannya agar selalu diingatkan supaya selalu waspada. Namun video kedua ini menjadi lebih istimewa karena masalah konsentrasi ini seharusnya tidak hanya untuk urusan menyetir, tapi berlaku untuk semua hal. Pelajaran yang saya dapat dari video pahit tersebut adalah jangan pernah menganggap remeh sebuah pekerjaan, sesederhana apa pun pekerjaan itu. Dalam setiap detiknya saya harus berkonsentrasi penuh agar pekerjaan itu dapat diselesaikan dengan baik dan terhindar dari segala bahaya.
Jauh menyimpang namun berkaitan, saya jadi teringat pekerjaan kerabat saya di risk management bank terkemuka di Indonesia. Dari ceritanya saya bisa mengambil kesimpulan bahwa setiap keadaan dan tindakan, baik oleh diri sendiri atau orang lain di sekitar kita dapat membawa risiko bagi diri kita mau pun orang lain. Tugasnya dalam meminimalisir terjadinya risiko dengan memprediksikan kemungkinan-kemungkinan terjadinya risiko dan melakukan berbagai pengamanan agar kemungkinan itu tidak terjadi, atau seminimal mungkin terasakan dampaknya. Dengan kata lain, ia selalu diharuskan peka dan waspada di setiap kesempatan dan situasi. Hal ini pulalah yang harus kita lakukan dalam hidup.
Malam ini saya ditunjukkan agar selalu peka, waspada, berpikir jernih dan berkonsentrasi penuh terhadap apa pun yang saya lakukan di hidup ini (dengan kata lain do one thing at a time, jadi konsep multitasking perlu sangat dipertanyakan karena menimbulkan risiko yang jauh lebih besar dikarenakan kita kehilangan beberapa persen fokus kita terhadap pekerjaan yang dilakukan secara bersamaan, semakin banyak yang dikerjakan, semakin berkurang fokus kita), agar meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko akibat perbuatan dan keadaan di mana saya berada.
No comments:
Post a Comment