Tuesday, July 27, 2010

27 Juli 2010 : Bertahan

Saat saya memulai tulisan ini jam menunjukkan pukul 22:59. Saya baru pulang dari aktivitas seharian dua puluh menit yang lalu. Badan capek, belum lagi saya dalam keadaan dongkol berat pada seseorang, juga bersalah kepada teman karena tak dapat memenuhi janji, badan remuk karena macet yang berkepanjangan seharian, presentasi calon klien yang aneh, pokoknya kalau dengar pepatah "sudah jatuh tertimpa tangga" kira-kira begitulah keadaan saya detik ini. Semua yang negatif teraduk jadi satu.

Di atas semua kejadian dan perasaan yang menimpa, saya masih harus membuat blog ini karena saya sudah berjanji akan membuat satu blog dalam satu hari selama setahun penuh. Malas rasanya. Menulis blog tiba-tiba menjadi sebuah beban tersendiri. Tidak lagi sesuatu yang membawa nikmat.

Sebenarnya, dalam kurun waktu hampir genap tujuh bulan ini, saya sudah beberapa kali merasakan kejenuhan membuat blog setiap hari. Bukan hal mudah untuk setiap hari peka terhadap apa yang terjadi dan menyarikannya menjadi pelajaran yang saya peroleh pada hari ini. Kadang saya merasa saya tidak dapat apa-apa, kadang saya merasa saya melewati hari begitu cepatnya sampai tak tahu lagi apa yang saya pelajari, kadang saya merasa pelajaran yang saya peroleh kok sama dengan yang sebelumnya sehingga kalau ditulis lagi hanya merupakan pengulangan dan bukan hal baru. Kadang karena sudah terlalu larut atau capai, ingin rasanya saya membolos menulis. Pernah terpikir, saking jenuh dan malasnya, untuk menulis : hari ini saya tidak belajar apa-apa!

Tapi saya sudah terlanjur janji pada diri sendiri, yang pada awal punya niatan menulis sudah tahu bakal ada pasang surutnya. Saat itu saya juga ingin menguji apakah saya mampu bertahan dan menyelesaikan komitmen terhadap diri sendiri. Buktinya, sudah seringkali saya hampir patah arang dan berhenti menulis. Sudah tak terhitung juga dalam tujuh bulan ini saya bilang, "pokoknya saya cuma mau menulis sampai 31 Desember 2010 saja, karena sudah terlanjur janji!" Malam ini tak terkecuali. Rasanya setelah capai luar biasa terutama secara perasaan, malas rasanya untuk menulis!

Tapi, selama tadi mengunyah KFC sejam yang lalu, saya menyadari kalau ini adalah ujian terhadap kesetiaan saya pada komitmen hidup. Sebuah komitmen yang paling sulit ditepati dan dipenuhi sampai akhir hayat. Buktinya, berapa banyak perceraian yang terjadi karena tidak bisa mempertahankan komitmen. Saya seorang di antaranya. Dengan mudah kita bilang, "putus!" atau menyerah, "Terserah mau kamu apa! Terserah! Terserah! Terserah!" Komitmen pada diri sendiri adalah sebuah hal yang paling rentan diingkari karena berjanjinya pada diri sendiri, jadi tak ada konsekuensi atau implikasi terhadap orang lain. Oleh karenanya, sering kita beralibi, "ah, gak papa kalau batal, karena cuma berhadapan dengan saya sendiri." Justru di situlah letak kekeliruan kita. Mengingkari janji pada diri sendiri adalah bentuk kelemahan yang terdalam dan penipuan paling hakiki pada eksistensi diri sendiri.

Saya jadi merenung perjalanan menulis blog ini, mulai dari awal angan-angan, kemudian menjadi komitmen, dan mulai menulis. Naik turunnya. Di awal penuh semangat, lalu turun, lalu bosan karena jadi rutinitas, lalu terhempas ke titik paling bawah, tiba-tiba ada semangat lagi walau sesaat, lalu menjadi siksaan keharusan, lalu... begitu yang terjadi selama tujuh bulan ini. Sebuah perjalanan yang penuh suka dan duka, dan penuh bilur cambukan diri sendiri yang memaksa agar tetap menulis setiap harinya. Yang membuat saya bertahan adalah sebuah puisi yang saya kutip di awal Januari lalu berjudul "Don't Quit", serta kata-kata yang selalu mendengung di telinga, "sayang.. tinggal beberapa bulan lagi, sudah janji lho!" Rasanya setelah mendengar kata-kata itu, timbul lagi semangat meneruskan. Tadi, saat saya menjilat sisa ayam terakhir, saya bersyukur atas komitmen menulis blog setiap hari dalam tahun 2010 karena pengalaman menulis ini menjadi sebuah pelajaran hidup tersendiri. Malam ini saya mengalami sendiri, betapa beratnya mempertahankan sebuah komitmen...

No comments: