Seharian ini saya berjalan menyusuri daerah tua Fremantle yang sangat indah. Setelah makan fish and chips Cicerello yang sangat terkenal, berjalanlah saya membedah setiap sudut Freemantle market. Saya memang mengagendakan secara khusus ke tempat ini karena sabun buatan tangannya yang sangat harum dan lembut. Saya borong 15buah!
Dari sana, saya kemudian berjalan menikmati kegiatan window shopping sepanjang jalan menjauhi market, tanpa tujuan yang jelas dan hanya mengandalkan kata hati. Kata hati saya berkata belok kanan, beloklah saya. Tuntunan kata hati pula yang membawa mata saya tertuju pada selembar kain yang berisikan puisi yang sangat indah. Journey to Happiness. Saya belajar nilai hidup darinya. Karena panjang, saya beli saja kain yang tinggal satu satunya di toko itu. Dan sekarang saya ingin menerjemahkannya untuk Anda:
Journey To Happiness
I was given this live and I owe it to myself to make it
as rewarding and fulfilling as possible.
i owe it to myself to walk around with my eyes wide open
to new possibilities and new ideas, to new concepts and to peole's input.
I owe it to myself to learn from every experience,
every encounter, every tear and every difficulty.
I owe it to myself to change, to constantly seek
new information, to process it and to be affected by it.
I owe it to myself to slow down,
to rest, to absorb and to recuperate.
The time has come for a new boundaries, new horizons,
new ways of seing. I open myself willingly
to the universe and all its delights.
I am responsible for my own health, wellbeing and happiness
and I owe it to myself to be nurtured by me.
I celebrate today and embrace Joy.
SamdeMonsey
terjemahan bebasnya:
Jalan Menuju Kebahagiaan
Saya diberi anugerah kehidupan ini
Dan saya berhutang pada diri sendiri
untuk menjadikannya sebermakna dan sepenuh mungkin
Saya berhutang untuk berjalan dengan mata terbuka lebar
untuk kemungkinan dan inspirasi baru,
konsep baru dan masukan dari orang lain.
Saya berhutang pada diri sendiri untuk belajar dari setiap kejadian,
setiap pertemuan, setiap tetes air mata dan setiap kesulitan.
Saya berhutang pada diri sendiri untuk berubah,
untuk terus menerus mencari informasi baru, menyerap dan memanfaatkannya dengan bijaksana.
Saya berhutang pada diri sendiri untuk melambatkan ritme hidup, istirahat, menyerap dan menyembuhkan diri sendiri
Waktunya telah tiba untuk batasan baru, wawasan baru, cara pandang baru.
Saya membuka diri dengan kemauan sendiri pada alam semesta dan semua keagungannya.
Saya bertanggung jawab atas kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaan saya sendiri
dan saya berhutang pada diri sendiri untuk memelihara diri sendiri.
Saya merayakan hari ini dan merangkul(nya dalam) suka cita.
Sam deMonsey
Lalu sebelum pulang saya sempat mengutip sebuah kalimat dari sebuah toko suvenir barang barang Nepal. Isinya :The most beautiful things in life are not seen but felt only by heart. Hal hal yang terindah dalam kehidupan ini tidak terlihat namun hanya dapat dirasakan oleh hati. Pesan ini lalu saya kirimkan kepada seseorang yang memiliki arti penting bagi hidup saya. Semoga dia membaca dan memahami betapa dalam arti kalimat tersebut...
No comments:
Post a Comment