Masih soal cinta. Ingat lagu When I fall in Love ? Mungkin saya terlalu terindoktrinasi olehnya ( when I fall in love, it would be completely, or I never fall in love ...) sehingga saya selalu memberikan 100% diri dan cinta saya ketika saya sedang jatuh cinta. Karenanya saya tidak pernah bisa mengerti kalau ada orang bilang jangan beri cinta Anda 100%. Bagaimana bisa? Buat saya, kalau tidak 100% berarti kita tidak benar benar mencintai orang itu. Dan buat saya itu oke saja, kalau kita memang maunya hubungan itu cuma main main, secelup dua celup. Tapi kalau mau serius dan bicara cinta sejati? ya harus 100%
Kenyataannya memang runyam, karena semua orang yang pernah saya cintai tidak menyediakan cinta 100% pada saya, sehingga saya menjadi marah dan kecewa, dan hubungan kami jadi berantakan total. Saya kemudian selalu jadi korban sakit hati. Bukan karena pasangan saya tidak serius, tapi ternyata saya yang salah mengaplikasikan konsep cinta 100% itu.
Maka dalam diskusi di antara makan siang kemarin bersama Gillian, dia memberi tips. Cinta 100% itu tidak salah. Hanya berikan sedikit demi sedikit, majulah selangkah demi selangkah. Give a test how your partner reacts when you say no. Lihat juga bagaimana dia bereaksi ketika pendapat dan pendirian kita tidak sama dengan pandangannya. Is it okay? or not? are you comfortable with the reaction? Kalau ya, baru maju setahap lagi. Yang namanya test, itu tidak memakan waktu seumur hidup. Dalam kenyataan sehari hari, yang namanya ujian (sekolah) itu paling berlangsung beberapa jam, namun hal itu sudah bisa mencerminkan penguasaan kita terhadap suatu bidang. Jadi hal yang sama berlaku di sini. Kalau kita menganggap dia sudah lulus tes kita, baru boleh maju memberikan porsi yang lebih besar, hingga pada akhirnya, kita menyerahkan 100% hati kita.
Saya mencerna apa yang dikatakan Gil semalaman, dan pagi pagi ini saya ingin segera berbagi pencerahan ini. Dalam proses pencernaan, saya pun tak luput dari protes. Kalau direview kembali, sulit rasanya menyicil cinta. Karena dari pengalaman saya, kalau sudah cinta, wah menggebu gebu rasanya... cinta saya harus total. Dia harus merasakan betapa cinta saya, dan harus melihat keseriusan saya. Dia harus tahu kalau dia adalah segalanya bagi saya dan I am at your service any time you need me. Saya akan angkat telpon begitu dia menelpon tak peduli saya sedang meeting dengan siapa, dan saya akan segera meninggalkan apa pun yang saya kerjakan kalau dia memerlukan saya. Lalu saya perhatikan lagi, dengan pola yang berulang ulang saya lakukan untuk beberapa hubungan saya di masa lalu itu, cinta yang tadinya indah dan santai, menjadi tegang karena terlalu serius, dan akhirnya menakutkan.
Saya harus berterima kasih atas kebijaksanaan pikiran Gil. Saya diberi pencerahan bagaimana mencintai 100% dengan benar. Maka, saya berjanji mengubah pola cinta saya mulai saat ini. Semoga segera terlihat hasilnya, dan semoga cinta sejati segera tiba.
Tolong bantu doa ya. Bismillah...
No comments:
Post a Comment