Sama dengan Raul, pasangan selingkuh Krisdayanti, sejak beberapa hari yang lalu teman saya mulai membuat sebuah pengakuan kepada teman-temannya. Bedanya ia tidak berselingkuh dan tidak membuat konferensi pers. Ia hanya ingin membawa kabar bahagia bahwa setelah sekian lama sendiri, kini ia sudah bertemu dengan pujaan hatinya. Selama ini meskipun sendiri, ada saja yang datang dalam hidupnya dan ia pun mmm apa istilahnya ya ... : keep options open. Ia tidak mengiyakan namun tidak juga menolak. Bukan maksudnya menjadi playboy, namun ia hanya ingin benar-benar mengenal dan mentest perasaannya terhadap si calon, apakah ia sungguh-sungguh cinta atau tidak. Maka ketika kini ia bertemu dengan orang yang cocok di hati dan sudah mantap dengan pilihannya, ia merasa perlu memberi tahu yang lain agar tahu posisi yang sebenarnya dan dengan demikian ia pun menarik diri dari kancah perburuan untuk hidup damai dengan pasangan barunya.
Reaksi yang didapatnya, sungguh beragam. Yang paling indah adalah mendapat selamat dan restu, dan temannya ikut berbahagia. Namun ada yang langsung menghapus kontak di facebook dan di bbm. Hari ini ia mendapat reaksi singkat memberi selamat kemudian pamit, sign out. Teman saya lalu berpikir reaksi apa lagi yang akan didapatnya, padahal ia belum memberitahu banyak orang lagi, termasuk sahabat-sahabat dekatnya. Ia lalu menanyakan kepada saya, "Memang kalau orang yang dapat pacar itu terus kehilangan teman-temannya juga ya?"
Ditanya seperti ini, saya lalu menganalisa, bisa jadi, karena memang "teman-teman"nya yang kemudian memupus hilang itu sebenarnya bukan "teman" tapi lebih ke mereka yang masuk daftar "candidate" alias "calon". Kalau sudah begini, agak sulit untuk bisa mempertahankan silaturahmi karena sudah pasti yang tereliminasi akan merasa kecewa, kecuali mereka berjiwa besar dan bisa menerima esensi persaingan dan kenyataan hidup. Bisa jadi mereka justru sakit hati merasa dipermainkan, padahal sesungguhnya tidak begitu adanya. Sama-sama menjajagi kemungkinan. Maksudnya mungkin iya bisa terus atau mungkin tidak bisa terus juga.Selama belum ada komitmen apa pun, tak ada yang bisa disalahkan. Terkadang salah kita sendiri yang berkhayal terlalu jauh. Kita ini sering lupa : bukan berarti sebuah kencan dan mengobrol panjang membuat kita jadi pacaran kan? Itu merupakan sebuah proses perkenalan dan penjajagan. Setelah itu, masih ada tahapan membahas bersama dan saling berjanji untuk mengubah status dari sendiri menjadi berpasangan. Kita sering lupa bahwa tahap ini harus dilewati sehingga kita terlalu cepat mengambil kesimpulan atau terlalu banyak berharap.
Jadi bagaimana harus menghadapi berbagai reaksi ini? Saya akhirnya berkesimpulan ya sudah, biasa-biasa saja. Kalau pun ada yang reaksinya negatif dan mengundurkan diri, ya sudah. Berarti mereka bukan your true friends. Bagi mereka yang ikut bahagia dan mendoakan, ya bersyukurlah, mereka lah your true friends.
Dari pengalaman saya sendiri, saya juga kehilangan beberapa teman ketika berpacaran atau bahkan menikah dulu, namun tak sedikit juga yang masih menjadi sahabat melalui berbagai badai kehidupan. Merekalah sahabat sejati saya. Kita tentu tak bisa menyenangkan semua pihak. Ada yang tidak menyukai pasangan saya karena perhatian saya menjadi jauh berkurang karena lebih "fokus" memperhatikan si dia. Wajar saja. Yang jelas kita tidak boleh dan tidak bisa terpaku hanya pada reaksi negatif saja. Kita masih punya saudara dan teman-teman dekat yang bisa dikabari berita bahagia ini dan ikut mendukung serta bahagia bersama kita.
Hari ini saya belajar bahwa tak semua orang bisa ikut merasakan dan mendukung apa yang kita rasakan. Tentu kita harus mengevaluasi mengapa hal itu terjadi. Kalau keengganan itu muncul dari semua orang, boleh lah curiga apa ada yang tidak beres. Namun kalau itu muncul dari segelintir orang saja, rasanya kita bisa memastikan bahwa apa yang kita rasakan itu tidak salah. Dalam hal teman saya yang telah menemukan cinta sejatinya ini, dan membuatnya lebih bercahaya dari masa-masa sebelumnya, saya kemudian menyarankan untuk lebih memfokuskan diri pada kerabat dan teman yang sudah begitu banyak memberikan tanggapan positif dan mendukung pertalian ini. Semoga awal yang baru seumur jagung ini menjadi permulaan dari masa bahagia yang abadi....
No comments:
Post a Comment