Saya mendapat kiriman teks yang menarik melalui bbm. Begini bunyinya :
Thanks to those who HATE me
you are only making me a stronger person!
Thanks to those who LIE to me
you only make me see the truth
and the truth about what kind of person you are!
Thanks to those who talk SHIT about me
you only make me popular and show others
you have no life of your own!
Thanks to those who CARE about me
you only make me feel special!
Thanks to those who WORRY about me
you only make me realise someone cares!
Thanks to those who ENVY me
you only make my self esteem grow!
Thanks to those who LEFT me
you only make me stronger and
think twice about making the same mistake again!
Thanks to those who STAY
you make me realize who my true friends really are!
Thanks to those who LISTEN
you only make me express my true feelings!
Thanks to those who LIVE me
you only make me love more
God Bless You.
Komentar awal saya, wah bagus. Tapi kemudian saya merenungkannya lebih dalam dan belajar dari kata-kata indah ini:
Apa pun yang dilakukan orang kepada kita, selalu ada pelajaran yang dapat dipetik yang membuat kita menjadi orang yang lebih bijak dan baik, dan untuk itu, kita harus berterima kasih. Mau dijahati seperti apa atau dikasihi, selalu saja ada hal positif yang bisa kita pelajari.
Kata-kata di atas ditutup dengan mohon berkat bagi orang yang sudah menyakiti maupun mereka yang sudah mendukung dan menyayangi kita.
Saya masih harus belajar keduanya. Saya masih harus belajar dan mengingatkan diri ketika saya disakiti dan dizolimi orang, bahwa saya juga dapat memetik pelajaran dari perlakuan yang saya terima, meskipun rasanya untuk saat ini sakit luar biasa, dan karena saya memperoleh harta pelajaran hidup yang tak ada duanya, saya harus bersyukur bertemu, dan memperoleh perlakuan seperti itu, karena kalau tidak, saya tidak bisa memetik manfaat dari kelakuannya.
Saya juga masih harus belajar mendoakan dan meminta berkat bagi siapa pun yang saya hadapi. Kalau yang saya kasihi, oke lah mudah, namun mereka yang sudah menjahati, waduh, otak saya belum mampu mencerna mengapa saya harus berterima kasih, bahkan mendoakan yang terbaik bagi mereka. Tapi, kalau dipikir lagi, belajar itu memang bukan hal yang menyenangkan. Obat, juga bukan hal yang sedap dan enak ditelan. Meskipun tidak enak, toh kita merekomendasikan obat pahit itu kepada kerabat kalau ada yang sakit, karena khasiatnya yang hebat. Meskipun sangat alergi dengan dokter gigi, toh saya berterima kasih pada mereka karena sudah menyembuhkan cenat cenut sakit gigi saya. Jadi, kalau itu saya lakukan, mengapa saya tidak bisa mendoakan dan berterima kasih pada orang yang sudah menyakiti saya? Kalau saya tidak disakiti dan dikhianati mantan saya dulu, saya tak akan mengerti kualitas seperti apa yang saya cari dari seorang kekasih, dan saya juga tak akan menyadari tingkah laku apa yang harus saya buang agar hubungan mendatang menjadi langgeng. Jadi, alih-alih mengutuk, seharusnya saya berterima kasih atas kelakuan buruknya.
Saya jadi teringat baru saja diculasi orang dekat. Selama ini semua sms dan teleponnya sudah masuk daftar black list. Namun karena bbm ini saya jadi berpikir, mungkin seharusnya saya menelponnya kembali karena ia sudah memberikan pelajaran hidup tentang keculasan dan penzoliman.
Berterima kasih dan bersyukur. Belajar dari semua perlakuan yang kita dapat. Mendoakan minta berkat bagi semua orang yang kita jumpai. Itulah ketiga hal besar yang harus saya pelajari dan kuasai dalam hidup ini...
No comments:
Post a Comment