Sambil makan siang saya membaca secara detil sebuah email yang diforwardkan beberapa hari lalu. Isinya transkrip lengkap pidato mantan Menteri Keuangan Sri Muljani di akhir jabatannya dalam sebuah acara di sebuah hotel berbintang di Jakarta. Transkripnya panjang dan luar biasa jujur. Sebuah pidato yang menyihir dari awal hingga akhir dan dibawakan dengan sangat relaks. Di akhir pidatonya, Beliau mengatakan ada tiga prinsip yang melandasi hidupnya, "Selama saya tidak menghianati kebenaran, selama saya tidak mengingkari nurani saya, dan selama saya masih bisa menjaga martabat dan harga diri saya, maka disitu saya menang."
Saya mencoba merenungkan berapa kali saya mencoba mencuri-curi mengkhianati kebenaran. Berapa kali saya juga sudah mengingkari nurani saya demi tercapainya sesuatu. Berapa kali saya membiarkan harga diri dan martabat saya terinjak, berpura-pura bermuka badak, yang penting tujuan saya tercapai. Bukan hanya dalam memuluskan pekerjaan, tapi juga dari hal yang terkecil dalam hidup ini. Saya tidak akan merinci, tapi yang jelas pernah, dan beberapa kali. Kenyataan bahwa saya masih ingat detil bagian yang mana saja yang melanggar ke tiga prinsip tersebut membuktikan bahwa hati nurani saya tidak menyetujui perbuatan tersebut.
Saya mengaku sulit menjaga dan mempertahankan ketiga prinsip Ibu Sri, terutama kalau dibayangkan betapa besar dan kencang tekanan dan godaannya. Saya salut dan kagum, untuk orang seperti Beliau yang bisa saja menutup jejak dengan baik seahli mengatur keuangan negara, Beliau tetap berpijak pada prinsipnya. Pada akhirnya kita semua bisa melihat betapa seorang yang teguh prinsip seperti Ibu Sri dapat keluar dari badai masalah yang begitu rumitnya dengan langkah seorang pemenang dan disegani baik kawan maupun lawan, sedang ratusan orang lainnya, bahkan sesama menteri kini berada di balik jeruji karena tak dapat mempertahankan ketiga pilar penting tersebut.
Hari ini saya belajar betapa pentingnya menjaga nilai dan prinsip hidup. Kini saya harus belajar mempertahankannya. Untuk tidak menghianati kebenaran, tidak mengingkari nurani, dan menjaga martabat dan harga diri. Sehingga nantinya ketika keluar dari kehidupan ini: untuk menang.
No comments:
Post a Comment