Thursday, May 06, 2010

6 Mei 2010 : Jangan duduk lupa berdiri

Hari ini saya kepagian datang ke acara klien. Jadwal pertemuannya jam 09:30, saya sudah di tempat jam 8 kurang. Karena tidak ada kerjaan, saya jadi lebih teliti melihat ke kanan dan ke kiri, mengkritisi persiapan konferensi pers yang akan berlangsung jam 10:00. Ya, hari ini tugas saya hanya sebagai moderator, sedangkan persiapan logistiknya disediakan oleh klien saya sendiri.

Dasar saya ini Master Complain, saya mulai bbm klien. Karena sudah saking akrabnya, bunyi nya seperti berikut : Gak salah lu bikin backdrop se-iprit gitu, logo lu ada di pantat gua. Maksud saya, saking kecilnya backdropnya, logo-logo institusi penyelenggara dan pendukung malah adanya jauh di bawah tertutup kursi dan letak logo nya pas di posisi pantat pembicara. Lalu ia panik, disuruhnya pihak hotel meninggikan backdrop dengan diganjal kerat minuman. Setelah selesai ditinggikan, komentar saya adalah : Lumayaan, sekarang logo lu gua punggungin. Maksudnya tingginya sudah naik sedikit, dan letak logonya jadi di belakang punggung saya. Karena kurang tinggi, mereka berusaha menaikkan lagi. Karena diganjal di atas panggung, dan tumpukan kerat tidak stabil, saya langsung menghentikannya : awas lu kalo kita pembicara pada gepeng ketiban backdrop!

Klien saya lalu curhat dan mengeluh. Dia adalah country representative dari pihak penyelenggara dan mengatakan bahwa ia sudah tak sempat lagi memeriksa sampai sedetil ini, dan menyerahkannya kepada anak buahnya. Saya lalu berpikir, gimana sih desainernya, apa tidak mikir kalau backdrop itu jadi latar belakang yang duduk, dan logonya harus paling tidak di atas kepala pembicara sehingga kalau di foto bisa tertangkap dengan baik? Atau kerjanya seperti robot saja?

Seketika itu juga saya diingatkan bahwa ternyata setinggi apa pun posisi saya, saya tidak boleh lupa untuk tetap memeriksa pekerjaan bawahan kita, karena sering kali kita justru tersandung dari hal-hal yang dianggap remeh temeh. Memang kesannya begitu saja masa tidak beres, tapi hal yang kesannya mudah dan kecil itu justru sering kali yang terlihat publik. Untung tadi bisa diakali dan tidak ada yang tahu kalau sebetulnya kehadiran kerat minuman di belakang panggung itu adalah sebuah ketidaksengajaan atas keteledoran kerja tim desain.

Lain kali, di event saya sendiri, saya akan memastikan bahwa hal-hal yang terlihat sederhana namun bila ada kesalahan kecil gampang tertangkap mata dilaksanakan dengan cermat dan tepat. Dan hal itu akan saya lakukan cukup awal sehingga masih ada waktu untuk mengoreksi bila ada kesalahan...

No comments: