Thursday, September 16, 2010

16 September 2010 : Belajar

Terus terang, gara-gara berkomitmen menulis blog ini setiap hari, sering saya bertanya pada diri sendiri, belajar apa saya hari ini? Sudah berkali-kali saya mau menyerah karena kok merasa tak belajar sesuatu yang signifikan hari ini. Seperti sekarang. Kalau ditanya belajar apa hari ini? Ada beberapa yang bisa dimasukkan daftar tetapi kok saya merasa apa yang saya alami hari ini bukan sesuatu yang layak saya sebut belajar sesuatu yang baru. Saya lalu menyadari bahwa seperti ilmu periklanan, kehidupan ini sering mengulang pesan dan pelajarannya supaya lebih merasuk di hati. Semakin sering terulang pesannya, semakin menancap di otak dan di hati.

Hari ini saya mulai dengan gundah karena pekerjaan. Saya lalu mempraktekkan apa yang saya pelajari untuk menyerahkan kepada Tuhan dan saya berdoa. Tuhan menjawab dan membimbing saya untuk menyelesaikan masalahnya. Lalu saya mengerjakan hal rutin, dan saya merasa tak belajar apa-apa dari sana karena memang saya melakukan sesuatu yang biasa saya lakukan. Malam sepulang kantor saya mendapat berita ada kebocoran di ruang tamu yang asalnya dari kamar mandi atas namun tak bisa langsung diperbaiki karena tukangnya masih lebaran. Saya mencoba maklum, tapi itu juga bukan sesuatu yang baru. Kemudian setelah mandi, saya menonton Oprah yang berbicara tentang pelestarian hidup dan pentingnya kita berpartisipasi dalam menghemat dan sumberdaya alam. Okelah, saya diingatkan untuk tidak buang listrik, pasang ac seperlunya, mandi jangan lama-lama, tapi itu bukan hal baru. Lalu teman saya curhat soal boss barunya yang belagu. Juga bukan hal baru.

O, oke, ada satu : ada kabar gembira dari pasangan di kantor yang minta izin mengantar isterinya yang sakit namun ternyata hamil. Pasangan ini baru menikah beberapa bulan dan langsung dikaruniai kehamilan, sedang ada yang sudah bertahun-tahun dan gagal proses bayi tabung berkali-kali tapi tetap saja saat ini masih mencoba lagi, saya saja yang mendengarnya sudah lelah. Saya sampai berpikir, kapan manusia akan menyerah berusaha dan pasrah kepada kehendak Ilahi? Kalau saya, uang ratusan juta yang terbuang lebih baik saya jadikan asuransi pensiun atau saya pakai keliling dunia. Hidup ini perlu dinikmati, bukan? Apa gunanya harus pantang ini itu bertahun-tahun tanpa hasil? Kita ini sering menyiksa diri. Apa yang seharusnya dipasrahkan kepada kehendak Ilahi justru kita paksakan.

Begitulah proses saya belajar pada hari ini. Tak ada yang istimewa sampai saya menerima sebuah kutipan yang seolah menjawab kebodohan saya :

I remind myself every morning : Nothing I say this day will teach me anything. So if I'm going to learn, I must do it by listening - Larry King

Hm. Bisa jadi karena saya terlalu banyak mulut sehingga tuli dan tak melihat apa yang seharusnya saya pelajari. Well, apa boleh buat, hari ini sudah hampir usai. Besok saya berjanji untuk lebih buka kuping dan mata dan lebih sering tutup mulut, supaya menyerap lebih banyak daripada bocornya. Thank you Larry King for the small tips.

No comments: