Wednesday, September 29, 2010

29 September 2010 : Believe

Hari ini untuk pertama kali dalam hidup, saya menjadi seorang MC profesional. Seperti yang saya katakan sebelumnya, sebelum ini saya cuma MC dadakan atau MC untuk kawinan keponakan-keponakan saya. Itu pun tidak perlu banyak pikir dan persiapan karena saya tahu persis siapa yang ada di acara tersebut. Mungkin Anda akan menyanggah, tak akan sulit menjadi seorang MC karena saya sudah terbiasa menjadi moderator, mulai dari moderator jumpa pers klien sampai ke acara Menteri. Mungkin juga, tapi yang saya rasakan berdiri di depan hadirin dalam sebuah acara formal menjadi pemandu acara dua bahasa sendirian, lain rasanya. Apalagi yang kita hadapi adalah pejabat negara, Duta Besar Amerika Serikat, dan para CEO serta petinggi perusahaan raksasa dari 18 negara.

Seperti yang saya katakan semalam, saya memang membuat persiapan dan berlatih ratusan kali, namun tetap saja ada perubahan di detik-detik terakhir. Ada VVIP baru, ada tambahan acara baru, menerjemahkan secara spontan isi pidato pejabat dan sebagainya.

Nervouskah saya? Seharusnya ya, tapi tadi semuanya terasa sangat terkontrol. Saya sudah berdoa sebelum memulai kegiatan, dan pagi ini saya membaca kalimat ini :

If someone in your life does not know all that you are capable of, what you really need to do is rally yourself and set out to prove all that you are and all that you can do. You have enormous potential to tackle exactly what is open to you. As long as you believe it, others will eventually believe it too.

Saya yang awalnya panas dingin lalu jadi percaya diri. Kalau saya tidak percaya pada diri sendiri, siapa yang akan percaya pada saya? Saya lalu memenjamkan mata dan menarik napas sambil berpikir : pejabat negara dan duta besar dan para CEO juga manusia, sama seperti saya, jadi apa yang perlu ditakutkan dari mereka? Mengapa saya harus merasa keder berhadapan dengan mereka? Tiba-tiba segala kecemasan saya hilang, para petinggi seolah orang-orang yang sudah saya kenal sejak lama sehingga saya bisa tampil sangat relaks dan penuh percaya diri memimpin jalannya upacara sehingga acara berlangsung dengan baik dan saya dipuji karena dapat menguasai suasana bahkan dengan perubahan-perubahan mendadak, dan saya menanganinya dalam dua bahasa. Saya bahkan sempat bercanda dengan para pejabat tinggi itu saat gunting yang sedianya akan digunakan untuk upacara pembukaan tak kunjung tiba, dan suasana formal berubah menjadi hangat.

Hari ini saya belajar sebuah kunci sukses: If I believe in myself, others will (eventually) believe in me too. Dan rahasia kepercayaan diri saya hari ini adalah : I believe in myself because I believe in God.

No comments: