Monday, October 11, 2010

11 Oktober 2012 : Serapi-rapinya Membungkus Bangkai

Pagi-pagi tadi saya dikirimi sebuah berita mengenai produk mie instan asal Indonesia yang ditarik dari peredaran oleh Pemerintah Taiwan karena ditengarai mengandung dua bahan pengawet Hydroxy Methyl Benzoate pada mienya dan pengawet Benzoic Acid pada bumbunya. Dua bahan ini tidak lolos dalam klarifikasi barang impor.

Awalnya saya membalas kiriman teman itu dengan mengatakan, "Makanya jangan keseringan makan mie instan. Nggak sehat, isinya bahan kimia semua tuh!" Tapi kemudian saya mengikuti berita lebih lanjut dan menjadi terkejut karena beberapa jam kemudian pihak produsen bereaksi dengan menyatakan mie instan yang di ekspor ke Taiwan telah sepenuhnya memenuhi peraturan Departemen Kesehatan dan Biro Keamanan Taiwan. Sang produsen berkeyakinan mie instan yang dirazia pihak Taiwan bukan mie instan yang ditujukan pasar Taiwan.

Saya benar-benar terperanjat dan menjadi gatal, lalu membuat komentar di situs berita : Apa maksudnya dengan statement "bukan mie instan yang ditujukan pasar Taiwan"? Jadi ditujukan untuk siapa? Apakah yang di Indonesia berarti mengandung ke dua bahan racun tersebut? Benar-benar menakutkan dan sangat tidak bertanggung jawab.

Kalau dari segi komunikasi, maka si produsen sudah melakukan blunder luar biasa terhadap reputasi perusahaannya dengan mengeluarkan pernyataan super bodoh mengenai mie yang tidak ditujukan untuk pasar Taiwan. Secara tidak langsung mereka mengakui bahwa mereka secara sadar dan sengaja membuat berbagai tipe mie instan untuk berbagai pasar, dan untuk negara tujuan tertentu, mereka membubuhkan kedua bahan beracun itu.

Kejadian ini mengingatkan cerita di mana seorang teman saya mengeluh di blackmail seorang yang tak dikenal. Oknum misterius itu membuat akun facebook atas nama teman saya lengkap dengan foto teman saya dan memuat profil yang sangat mendeskreditkan reputasi baiknya. Untung saja, apa yang ditulisnya tidak akurat sehingga kebenaran tulisan profil itu dapat mudah disanggah dan dipatahkan. Tetap saja, teman saya merasa desperate atas kejailan si oknum karena dari waktu ke waktu menerima pesan email tidak senonoh dan teman dan kerabatnya mengeluhkan menemukan akun facebook yang mengagetkan itu. Ia telah meminta kerabat dan temannya untuk memblokir, tapi tetap tidak bisa. Terakhir, ia menerima lagi keluhan dari seorang saudaranya, dan karena penasaran ia membuka akun palsunya itu. Karena muak dan marah, ia buru-buru ingin menghapus, namun tiba-tiba ia tercekat melihat foto yang terpampang di sana. Ia heran dimana gambar itu diambil karena ia sendiri tak memilikinya. Lambat laun, ingatannya kembali : Foto itu diambil ketika sedang berada di acara makan malam ulang tahun sahabat-sahabat terdekat, dan seorang sahabat terdekat mengatakan fotonya pakai kamera telepon genggamnya saja, dan berjanji akan mengirimkan lewat bluetooth tapi tak pernah terjadi. Justru muncul di akun busuk itu. Tak ada seorang pun yang memiliki foto itu kecuali sahabat terdekatnya. Misteri pun terkuak. Siapa sangka pelakunya sahabat susah senangnya sendiri!

Hari ini saya dibukakan mata bahwa sesuatu yang niatnya buruk akan terkuak dengan sendirinya oleh sang pelaku, serapi apa pun ia merencanakan kelakuan jahatnya. Jadi,serapi apa pun kejahatan dibungkus, cepat atau lambat akan terkuak pula. Serapi-rapinya rencana jahat, pasti akan ada celah dan keteledoran yang membuatnya terungkap. Dan keteledoran itu biasanya dibuat sendiri oleh sang pelaku.

Karena dari itu, sekali lagi saya hari ini mendapat pesan untuk hidup jujur, lurus dan tulus, karena pada akhirnya yang tak bersalah, yang lurus dan tulus akan menang...

No comments: