Setiap orang punya idola, tak terkecuali mereka yang diidolakan orang lain. Si kembar Asshley dan Mary-Kate Olsen tak terkecuali. Si cantik yang sudah bekerja sejak usia 6 bulan itu kini menjelma menjadi dua wanita cantik yang smart. Mereka mengeluarkan buku yang berisi orang-orang yang menjadi idola dan inspirasi mereka. Dalam sebuah wawancara yang saya saksikan pagi ini, mereka menyebut sebuah quote yang didapat dari salah seorang idola yang menjadi inspirasi mereka :
"I don't always know what to do but I know exactly what I want to be."
Kalimat itu terngiang-ngiang sepanjang hari di benak saya. Saya lalu menilai kebenaran kalimat tersebut. Ya, saya bahkan sering tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Dalam hidup ini terjadi begitu banyak hal yang membuat saya speechless dan clueless. Kadang-kadang saya tahu apa yang harus saya lakukan namun karena berbagai kejadian mengejutkan semua rencana itu bubar berantakan, terkadang terasa tak ada jalan keluarnya. Jadi untuk penggalan pertama kalimat tersebut, saya paham benar. Tapi untuk paruh ke duanya : I know exactly what I want to be? Mau jadi apa saya ini? Sampai saat ini bayangan masa tua saya cuma di awang-awang yang kabur. Kira-kira saya tahu apa yang saya mau, tapi saya belum pasti juga. Mau tinggal di mana, mau melakukan apa, darimana saya mendapatkan penghasilan kalau sudah pensiun, mau pensiun kapan, semuanya masih meraba-raba.
Tiba-tiba saya paham, ternyata yang dimaksud belum tentu gambaran tepat tentang seperti apa saya di masa depan, tapi bisa juga kualitas yang ingin saya capai di masa datang. Selama ini saya selalu bilang I want to be simply happy. Tapi happy yang seperti apa yang saya inginkan, tak pernah saya gambarkan dengan jelas. Saya mengerti sekarang kalimat sakti yang digadang-gadang Ashley. Kalau tahu tujuannya, tentu lebih mudah mencari jalan ke tempat tujuan. Kalau tidak, bagaimana kita akan tahu. Orang-orang yang menjadi idola dan panutan biasanya terkenal pula atas keteguhan mereka dalam mencapai cita-cita mereka. Determinasi inilah yang membuat kita berhasil keluar menjadi pemenang yang berbeda. Sayangnya kita ini sering tergoda, atau panik, sehingga sering belok sebelum waktunya.
Saya jadi ingat sebuah resto di dekat rumah yang awalnya menjual ayam. Namanya juga Chicken Story, ya selayaknya jualan ayam. Namun karena sepi, rupanya sang penjual mulai panik dan banting stir. Mulai jual gurame, mulai jual yang lain-lain. Lha ayamnya kemana? Karena kehilangan identitas, maka kemarin ketika saya melintas mencari makan, saya dikejutkan karena gerai yang sekarang jual beragam makanan itu tutup alias kukut. Sekarang saya jadi berandai-andai. Bagaimana ya ceritanya kalau ia tetap di jalur ayam, namun membenahi menu dan kualitas masakannya lalu mempromosikan dengan benar? Belum tentu mati. Bisa jadi sekarang ia kualat dengan namanya sendiri : kalau namanya Chicken Story ya bertuturlah soal ayam, bukan soal gurame. Itu namanya I don't know what to do because I don't know what I want to be.
Hari ini saya belajar soal keteguhan dan arahan hidup. Kalau kita punya tujuan yang jelas, biar pun tidak tahu jalan, kita bisa mencapainya. Kan ada "GPS", kan bisa "tanya jalan", kan bisa "belajar", kan ada "wangsit dan bimbingan Tuhan" ... Insya Allah, kita akan sampai tujuan. Thank you my gorgeous twin girls, thank you for the inspiration.
No comments:
Post a Comment