Saya punya teman yang benar-benar pusing dengan kelakuan kakak iparnya. Dulu mantan Kakak iparnya adalah penjudi, dan sampai saat ini sudah menghabiskan hampir semua harta kakak perempuannya yang selama ini sudah bekerja banting tulang mengumpulkan uang. Sebenarnya, kalau tidak jatuh di lahan judi, hidup mereka sudah jauh lebih dari cukup, bahkan bisa dikatakan berkelimpahan. Dengan kondisi yang memburuk, mereka lalu bercerai. Kini sang kakak menikah lagi, namun kondisinya tidak lebih baik. Tampaknya sang kakak selalu "salah pilih". Suami barunya meski tampan tidak memiliki pekerjaan sedang keuangan yang memprihatinkan apa lagi sang kakak saat ini sedang hamil anak kembar dan dengan perut yang semakin membuncit, sebentar lagi keluarga sang kakak akan bertambah menjadi 6 orang : suami, isteri, dua anak dari pernikahan terdahulu, dan dua orang bayi. Anak pertamanya sudah diambil alih oleh kakek neneknya, anak kedua dititipkan di suami pertama, tapi tetap saja, teman saya menjadi terbebani sebuah keluarga yang semestinya mandiri saat mereka memutuskan untuk berumah tangga.
Tak heran kalau teman saya sebalnya bukan main dengan sang kakak ipar yang lagaknya kaya tapi hidupnya bergantung di ketiak isterinya. Ia terang-terangan mengatakan pada kakaknya bahwa ia tidak menyukai suaminya. Bahkan di acara makan malam ulang tahunnya ia terang-terangan berkata pada sang kakak kalau ia mengundang kakaknya, tapi tidak sang suami.
Mendengar itu, saya berkata kalau saya tidak bisa seperti dia. Bagaimana pun juga suami dan kakaknya itu adalah satu paket. Kalau saya bertindak seperti dia, bisa-bisa hubungan saya dengan kakak akan memudar dan terlepas. Saya mungkin akan semarah dan setidaksuka teman saya pada si kakak ipar, namun saya pun harus menghargai pilihan si kakak. Saya pastinya tidak akan dekat-dekat, tapi juga tidak akan berakrab-akrab. Tapi kalau kasusnya seperti ulang tahun, ya saya akan mengundang mereka lah sepaket itu. Saya tanya pada teman saya, kalau dia jadi kakaknya, memang dia mau datang kalau dia nya diundang tapi pasangannya tak diundang? Kalau saya jadi dia tentu tersinggung dan akan menolak datang dan bendera perang akan segera ditabuhkan.
Pada akhirnya saya malam ini ditunjukkan bahwa silaturahmi keluarga itu penting namun bukan berarti kita harus campur tangan dalam masalah keluarga. Karena kalau masalah keluarga saja sudah bikin jarak, lalu silaturahmi juga dihindari, maka sirna sudah tali kekeluargaan yang sebelumnya terjalin erat. Yang disebelin kan bukan kakaknya, tapi sang suami, kenapa kakaknya harus kena dampaknya? Tidak fair bagi sang kakak dan bagi hubungan keluarga.
Semoga teman saya mengerti. Seperti yang dikatakan Lilo dan film kartun Disney "Lilo and Stich" dalam bahasa Hawaii : Ohana. Keluarga. Tak ada satu pun yang meninggalkan yang lain.
No comments:
Post a Comment