Sunday, October 24, 2010

23 Oktober 2010 : Kenal Tidak Kenal

Rupanya saya punya kebiasaan buruk yang baru saya sadari hari ini : sering lupa mengenalkan kerabat atau teman yang saya ajak ke sebuah acara di mana saya diundang, atau saat berpapasan dengan teman. Seorang kerabat memprotes katanya sebetulnya saya tidak sengaja, hanya begitu bertemu teman sudah heboh sendiri sehinggal lupa yang diajak.

Tadinya saya ingin menyanggah, tapi dipikir-pikir lagi iya juga ya saya sudah beberapa kali lupa. Mungkin karena saya merasa kalau pun dikenalkan, toh tidak akan nyaman mengobrol karena beda lingkup. Namun saya menyadari kalau itu bukan alasan yang bisa diterima. Nyambung tidak nyambung itu urusan belakang. Etika nya adalah pada saat bertemu mestinya langsung dikenalkan dahulu, baru lanjut mengobrol lagi sehingga kalau lain kali bertemu lagi, tidak jadi kikuk, atau setidaknya tidak merasa dicuekin begitu saja.

Terus terang, semuanya terjadi tanpa kesengajaan tapi rupanya membawa dampak tidak nyaman bagi yang di"tinggal". Lalu saya bertanya apa yang saya lakukan kalau jadi yang "dikorbankan". Saya rasa kemungkinan besar saya sama betenya. Begitu menyadari, saya jadi malu sendiri : saya ini parah dan payah sekali ya.

Kejadian memperkenalkan ini tidak hanya sampai di sini, karena soal foto pun bisa jadi perbincangan hangat. Beberapa waktu yang lalu, saya meng-upload sebuah foto saya bersama keponakan saya yang cantik Ella saat kami berdua hadir di sebuah acara pernikahan kerabat. Serta merta semua berkomentar dan menanyakan siapa dia, calon isterikah dia dan sebagainya. Bukan hanya teman, tapi juga klien, dari yang muda sampai yang tua, semuanya berkomentar. Kalau saya pikir-pikir lagi sekarang, itu akibatnya kalau tidak dikenalkan. Tapi untuk urusan foto ini, saya benar-benar menikmati keseruannya. Kenalan tertentu langsung saya beritahu status saya dan wanita cantik di sebelah. Yang lainnya justru saya goda-goda dan menjadi semakin penasaran.

Perkenalan menjadi bagian yang penting dari sebuah pertemuan dan keadaan. Ini membawa dampak pada teman atau kerabat yang saya ajak. Menurut mereka :
1. Memperkenalkan pada teman atau kenalan yang ditemui di sebuah acara atau sedang berpapasan membuat mereka merasa dihargai.
2. Perkenalan membuat mereka merasa nyaman karena perkenalan membuat mereka mengenal secara "resmi" semua orang yang hadir dan setidaknya mereka merasa "hadir" dan "menjadi bagian" dari komunitas yang sedang di hadapi mereka, sebaliknya bila tidak diperkenalkan mereka merasa kikuk di lingkungan asing.

Saya lalu minta maaf atas ketidaknyamanan yang saya lakukan. Di menit berikutnya, yang saya lakukan pertama sebelum meneruskan percakapan adalah memperkenalkan teman atau kerabat yang sedang bersama saya. Hasilnya, semua jadi nyaman dan teman saya pun maklum kalau harus saya "tinggal sejenak" untuk mengobrol serius dengan teman saya yang lain...

No comments: