Hari ini saya memanjakan diri, mulai dari makan pagi santai sepulang gereja di tengah suasana teduh deretan cafe yang menyuguhkan menu breakfast lezat, ke pameran seni, spa lalu santap malam dan diakhiri dengan satu cup es krim strawberry yang segar.
Tapi di antara kenikmatan itu, ada saja orang-orang yang menyebalkan hadir mencoba mengganggu kesenangan yang saya peroleh setelah berminggu-minggu kerja di akhir pekan. Entah itu waiter yang dengan muka ketus melayani sekenanya, atau mobil yang berhenti sembarangan, atau berbagai macam orang yang seenaknya sendiri. Tapi saya teringat akan bbm teman saya Anita yang bunyi nya seperti ini :
Suatu ketika Guru Zen Foyin minum teh bersama Su Dongpo, seorang pejabat tinggi dan juga penyair di sebuah kedai makanan. Anehnya, seorang pelayan di kedai tersebut melayani keduanya secara berbeda. Guru Zen dilayani layaknya pelanggan pada umumnya, sedangkan Su Dongpo dilayani secara istimewa. Su Dongpo merasa kurang nyaman diperlakukan istimewa seperti itu. Ia pun berkali-kali mendesak pelayan tersebut agar mau memberikan pelayanan istimewa juga kepada Guru Zen. Namun pelayan itu sama sekali tidak menanggapi desakannya. Usai minum teh, Guru Zen membayar sesuai harga minuman yang sudah dipatok kedai tersebut. Tetapi sebelum beranjak pergi, Guru Zen dengan sikapnya yang ramah menyempatkan diri memberikan uang tambahan atau sering disebut uang tip kepada pelayan yang melayaninya tadi.
Tak urung sikap Guru Zen mengundang tanya dalam benak Su Dongpo. “Ehmmm, sikap pelayan tadi kurang baik bukan?” tanya Su Dongpo ragu. “Ya, betul. Boleh dibilang sikapnya terlalu materialistik dan kurang menyenangkan,” kata Guru Zen merinci. “Lalu kenapa Guru memberi tip kepadanya?” sergah Su Dongpo bingung. Guru Zen tersenyum, kemudian berkata singkat dan tegas, “Kalau memang dia seperti itu, lalu mengapa harus dia yang menentukan sikap saya?”
Kesimpulan:
Orang lain bebas memilih sifat yang mereka sukai. Kita pun bebas merespon sikap yang mereka tunjukkan terhadap kita. Entah dengan sikap senada, positif atau negatif, semuanya terserah kita. Tetapi akan lebih baik kita tidak terpancing dengan untuk merespon dengan negatif atau amarah bila mendapatkan perlakuan negatif.
Jangan biarkan orang lain menentukan sikap kita.
Hari ini sungguh tepat menerapkan apa yang diajarkan Guru Zen : saya ingin menikmati hidup dan saya tidak membiarkan sikap negatif orang lain mengusik kenikmatan yang sudah saya peroleh sejak pagi hari ...
No comments:
Post a Comment