Saturday, October 16, 2010

16 Oktober 2010 : 46

Empat enam tahun. Apa yang sudah saya lakukan dan apa yang belum saya lakukan? Apa kesalahan apa saja yang sudah saya buat, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain?

Tepat setelah pergantian hari tadi, saya belum tidur, malah buka tutup mata, merenung. Sekilas seperti ada film flash back dan hasilnya seperti gado gado! Saya kagum atas anugerah Tuhan yang luar biasa untuk saya. Saya tidak bisa membayangkan bahwa saya yang tidak ada apa-apanya ini bisa melalui perjalanan hidup yang begitu mencengangkan, keliling dunia yang separuhnya dibiayai bahkan diberi uang saku, bertemu orang-orang yang tak pernah terbayangkan akan bertemu, selebritis, pejabat bahkan pemimpin negara, berteman dengan teman-teman yang luar biasa bahkan sedari taman kanak kanak dan sekolah dasar, punya keluarga yang tak ingin saya tukar dengan siapa pun, pencapaian kerja yang tak pernah terpikirkan, semua hal besar yang tak akan saya bisa kerjakan sebagai seorang manusia yang sangat biasa. Dalam perenungan ini saya merasa benar peran Tuhan dalam mengatur kehidupan saya.

Saya nya saja yang bengal, melakukan hal-hal yang tidak ada dalam daftar Ilahi, dan kadang sudah tahu salah, masih saja dilakukan. Habis enak dan asyik, sih... Tapi biar begitu, Tuhan tak kenal lelah mengingatkan, menyelamatkan dan menggiring saya balik ke jalanNya.

Intinya, meskipun saya banyak dosa dan salah, saya menerima begitu banyak kemudahan, kenikmatan dan keindahan hidup. Saya memang tidak kaya raya, tapi Tuhan memberi kecukupan berlimpah. Saya memang tidak tampan, tapi Tuhan memberikan saya teman, keluarga bahkan rekan kerja yang mencintai saya. Saya memang tidak pintar, tapi Tuhan menitipkan karya-karyaNya yang ajaib. Saya sering bertanya, siapa saya sih sampai saya diberi kenikmatan dan kecintaan seperti ini? Sudah berkali-kali membelot, masih saja disayang Tuhan. Saya kadang bergidik, asal jangan kasih Tuhan habis saja karena sudah habis kesabaranNya terhadap saya. But, so far, so good. :-)

Sebenarnya masih ada satu pertanyaan penting yang belum terjawab sampai detik ini : apa sih tujuan hidup saya? Kemarin saya sempat terhibur dengan kalimat yang dikirim Gill Weber yang mengatakan : Take the first step. You don't have to see the whole staircase. Just take the first step. Saya jadi lega karena tidak perlu tahu ujungnya bagaimana, yang penting saya berani menjalani hidup saya. Saya hanya perlu percaya akan bimbingan Tuhan. Tapi saya juga menerima kalimat seperti ini :

You have not lived a perfect day ... unless you have done something for someone who will never be able to repay you - Ruth Smeitzer

Hmm.... saya sadar kalau usia saya ini sudah di puncak-puncaknya dan bakalan turun gunung. Rasanya tepat juga bila harus menutup semua lembaran cerita seorang Lawrence Tjandra dengan berbagi dan berbuat sesuatu bagi orang-orang yang membutuhkan. Tapi seperti apa? Saya percaya akan bimbingan Tuhan. Kalau selama 46 tahun ini Ia telah berkarya dengan sangat ajaibnya dalam diri saya, saya yakin di paruh kedua kehidupan saya, Ia masih akan melanjutkan karya-karyaNya yang ajaib.

Hari ini saya mensyukuri semua nikmat dan berkat Tuhan yang telah diberikan selama 46 tahun ini. Tak ada sedikitpun jalan yang telah saya lalui dengan kekecewaan karena saya sadar bahwa justru dengan rute itulah saya menjadi saya yang sekarang, yang penuh kekurangan dan keberkatan. Namun, pelajaran yang terbesar yang saya dapatkan hari ini adalah Campur Tangan Tuhan yang luar biasa dalam hidup saya. Saya jadi sadar bahwa saya ini tidak ada apa-apanya tanpa campur tanganNya. Dan tidak ada yang bisa saya banggakan dari diri saya selain Kebesaran Tuhan.

Terima kasih Tuhan, atas penyertaanMu yang tiada habisnya dalam hidupku...

No comments: