Hari ini saya memandu acara jumpa pers untuk peluncuran produk terbaru Goodyear. Sambil memandu, saya belajar bahwa ban memiliki struktur yang sangat rumit dimana setiap bagian memiliki fungsi dan teknologinya sendiri untuk meningkatkan keselamatan, kenyamanan dan bahkan menghemat energi dan memperpanjang usia ban.
Selama ini, saat mengemudikan mobil, perhatian saya tak pernah benar-benar terpusat pada ban. Yang penting ban-nya tidak gundul dan memiliki tekanan udara yang cukup. Demikian juga pada saat saya memilih mobil. Yang paling menarik perhatian saya adalah kelengkapan dan asesoris yang terlihat kasat mata untuk menambah kenyamanan selama berkendara seperti adanya perangkat audio-video-tv dan penyejuk ruangan yang memadai, suara senyap dan kehalusan mesin. Padahal nasib kita sebagian besar tertumpu pada ban. Mobil kita pun tertumpu pada ban.
Saya baru tahu kalau 20% penggunaan bahan bakar digunakan untuk menggelindingkan ban. Saya juga baru menyadari pentingnya mengganti ban pada kilometer tertentu karena konstruksi dan kembangan ban nya sudah perlu diganti. Saya juga belajar ternyata ban yang kurang angin jauh lebih berpotensi pecah ketimbang ban yang terlalu keras. Ban gundul sangat berbahaya karena tidak dapat mencengkeram jalanan ketika turun hujan dan bahwa guratan-guratan ban menyalurkan udara dan air dan menjadikannya lebih efisien dalam penggelindingan serta mencengkeram jalanan lebih baik sehingga menghindarkan slip di jalan licin.
Bersamaan dengan semakin mengertinya saya akan fungsi ban, saya juga menyadari bahwa sama seperti ban, hal-hal yang terpenting dalam hidup ini justru yang paling sering saya abaikan. Saya sering menomorduakan keimanan saya. Saya merasa hal itu bisa menunggu, sedang yang di depan mata seperti pekerjaan harus didahulukan karena menghasilkan uang. Saya sering menomorsekiankan orang-orang yang saya cintai, tanpa menyadari bahwa mereka lah penopang hidup paling utama, terutama di saat susah. Saya lebih mengutamakan ketampanan dan perut indah ketimbang semua organ yang tersembunyi di balik kulit dengan gaya hidup yang tidak bertanggung jawab. Saya bahkan seperti beberapa orang yang bermain-main dengan ukuran ban yang sengaja dibuat lebih besar atau lebih kecil padahal tidak sesuai dengan kendaraannya hanya untuk kepentingan gaya. Demikian juga saya yang "bermain-main" dengan semua hal penting dalam hidup dan mengorbankan keselamatan saya hanya untuk tampil gaya.
Pada akhir jumpa pers, saya berterima kasih kepada Tuhan karena diberi kesempatan untuk mengerti bahwa hal yang terpenting dalam hidup bukanlah unsur-unsur yang tampil terdepan, melainkan yang letaknya tersembunyi dan terlupakan. Hal-hal inilah yang sepatutnya mendapat perhatian terbesar ketimbang asesoris pemanis...
No comments:
Post a Comment