Saturday, January 09, 2010

9 Januari 2010 : Antara Keinginan dan Kebutuhan

Kalau saya renungkan kembali 9 hari pertama di tahun 2010 ini, maka saya berani menyimpulkan bahwa keisengan saya menonton fim animasi 2D Disney terbaru Princess and the Frog karena harus menunggu 2 jam untuk perbaikan handphone Nokia saya yang tiba tiba hang saat mau mentransfer gambar ke digital frame bukanlah suatu kebetulan.

Beberapa hari terakhir saya selalu dipenuhi dengan pesan self respect, antara wish dan usaha, dan unconditional love, maka film ini seakan menjadi penyimpul semuanya. Jadi ajaib rasanya, ketika saya pun batal pergi dengan keponakan saya Ika dan Ella, menyaksikan film yang menduduki peringkat pertama majalah Time sebagai 10 best movie of 2009, dan malah menyaksikannya di tengah kesendirian saya.

Film kartun klasik modern yang memelintir kisah seorang pangeran yang dikutuk menjadi kodok dan harus mencium seorang puteri raja untuk bisa kembali menjadi manusia ini, menjadi sarat pesan tanpa menggurui. Mulai dari pesan ayah Tatiana kepada putri semata wayangnya bahwa memohon kepada bintang terang tidaklah cukup, harus diiringi juga dengan usaha (ring a bell of the message I wrote several days ago?), juga tentang kata kata ibunya yang mengatakan bahwa sang ayah mungkin tak tercapai mimpinya, namun ia diberkahi oleh cinta, sampai pertanyaan sang penyihir tentang apa yang dinginkan si pangeran kodok dan si kodok jelita Tatiana.

Mungkin ada baiknya saya ulas sedikit isi cerita film ini. Adalah seorang pangeran dari negeri seberang yang sedang bangkrut, melawat ke New Orleans untuk menikah dengan seorang puteri dari pengusaha kaya, namun karena kesirikan pelayan pribadinya (yang namanya Lawrence! Oh My God! Adakah pesan yang ingin disampaikan ke saya dengan nama ini sebagai si culas? arrrgh!) dan seorang penyihir, dia diubah bentuk menjadi katak dan sang pelayan menjadi si pangeran. Orang Amerika yang termimpi mimpi soal kerajaan, kemudian membuat pesta topeng. Karena ketumpahan masakan, Tatiana yang tak lain adalah anak mantan pengasuh si puteri kaya dan kini menjadi pelayan restaurant ditolong oleh si puteri pengusaha, dan menggunakan kostum seorang puteri. Jadilah si pangeran katak salah sangka. Karena yang dicium puteri gadungan, malah Tatiana menjadi katak. Sejak saat itu dimulailah petualangan makhluk hijau itu untuk menjadi manusia. Dalam perjalanan, tumbuh cinta dari keduanya, dan ketika pada akhirnya mereka gagal menjadi manusia, mereka menemukan apa yang mereka butuhkan dalam hidupnya. Saat itulah semua menjadi indah dan sempurna, dan mereka pun menjelma kembali menjadi manusia, dan dapat memenuhi impian Tatiana mewujudkan cita cita mendiang ayahnya mendirikan restaurant nya sendiri. Kegigihan mereka berdua saling meregang nyawa demi menyelamatkan satu sama lain, mengingatkan saya pada ajaran si pendeta buddha tua di kuil putih di atas awan tentang unconditional love...

Tatiana dan si pangeran tidak sendiri. Mereka dibantu oleh Louis buaya yang bermimpi menjadi pemain band, dan Raymond si kunang kunang yang selalu bermimpi akan cintanya pada evangelina, si bintang terang. Kedua binatang ini lah yang membawa pasangan hijau pada seorang penyihir wanita yang kemudian menasihati mereka soal apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka butuhkan. Nasihatnya pada sang pangeran yang doyan foya foya dan main wanita adalah ia butuh self respect, sedang kepada si gadis kulit hitam agar menemukan nilai hidup ketimbang hanya mengejar mimpi membuka restaurant.

Di tengah gelak tawa dan gambar cerah yang menyegarkan mata dan hati, saya secara diam diam dibantu untuk menyimpulkan pelajaran kemarin dan diingatkan kembali untuk menelaah antara apa yang saya inginkan? dan apa sebetulnya saya butuhkan agar hidup ini berakhir sempurna. Seperti saat ini, saya ingin dicintai dan mencintai seseorang, tapi sebetulnya yang saya butuhkan adalah memahami dan memberikan cinta sejati yang tidak melulu berpikir dari sudut kepentingan masing masing, sehingga menginjak rasa kesal dan terabaikan dari pihak yang lain. Saya masih jauh dari tingkatan itu, namun saya bertekad untuk belajar meraihnya. So, watch out! I'm getting there!

1 comment:

Anonymous said...

Tadinya Aku berpikir yang dapat melakukan cinta tanpa syarat hanya Tuhan.Dia menurunkan Putra terkasih Nya utk menyelamatkan kita.Dan Tuhan Jesus sangat mencintai kita dg menebus dosa manusia mell.wafatnya di kayu salib.Yang dapat kita lakukan mencoba untuk dapat mencintai tanpa syarat.ngomong2 Tuhan Jesus berkata cintailah musuh mu.hmmm...mencintai tanpa syarat utk org2 yang kita sangat sayangi aja sangat lah sulit...thanks my lovely brother...yuk...kita sama2 belajar dan saling mengingatkan....luv you always,clara