Berhari-hari liburan di Jawa Timur dan langsung bekerja fullspeed membuat tenaga saya benar-benar terkuras habis. Memang sih selama di Malang saya tidak memikirkan kerja sama sekali, namun capainya ternyata melebihi kerja! Begitu sampai di Bandara Malang, langsung dijemput kakak dan ibu ke Surabaya untuk bertemu kerabat dan menengok tante yang sedang sakit, lalu malamnya menjemput kakak saya Gita sekeluarga dari Australia di Bandara Juanda dan langsung kembali ke Malang. Besok paginya saya menjemput kakak saya Rachmat di Bandara, dilanjutkan makan siang bersama, lalu langsung pulang karena acara ke makam terpaksa batal karena hujan lebat. Sepulang gereja sore kami santap malam bersama di rumah dengan makanan yang berlimpah. Keesokan harinya, pagi-pagi kami serombongan sudah bangun untuk menikmati sarapan pagi rawon rampal yang lezat! dan meneruskan perjalanan ke makam. Sepulang dari makam,setelah makan siang di rumah dengan menu rujak cingur yang diperoleh dari kerabat, saya lalu menemani kakak ipar berbelanja ini itu, dan begitu tiba kembali di rumah, keponakan Ika dan anaknya sudah menanti. Dalam kunjungan beberapa jamnya di Malang, saya menemaninya ke Hotel Tugu dengan maksud makan ronde kegemarannya, namun acara minum sore itu kemudian batal karena ada tawaran yang lebih istimewa lagi, yaitu berkeliling hotel melihat semua fasilitas hotel sampai ke kamar yang biasa diinapi oleh mantan presiden Megawati Soekarnoputri. Belum selesai, kami sudah ditelepon untuk segera kembali karena popok Olivia, putri mungil Ika, habis. Kami langsung beralih arah ke supermarket untuk membeli popok dan kembali ke rumah. Di rumah, sudah ditunggu acara makan malam bersama. Sesudah Ika kembali ke Surabaya bersama suami dan mertuanya, kami masih melanjutkan mengobrol sampai malam, karena kedatangan kerabat kami dari Solo yang menginap untuk acara esok paginya. Tanggal enam belas pagi-pagi, saya sudah sibuk mengatur ruangan dan kursi untuk acara Misa peringatan tiga tahun meninggalnya ayah. Setelah itu saya dan Gita ke pasar bunga membeli bunga sedap malam, melengkapi rangkaian indah yang dikirimkan kerabat pemilik toko bunga terkenal di Malang. Lalu tamu mulai berdatangan, dan acara Misa yang ditutup makan siang bersama pun mengalir sukses hingga matahari terbenam. Malam harinya setelah mencicipi menu rumah, saya kemudian dijemput teman-teman untuk makan sate kambing dan ronde yang terkenal di kota Malang. Setelah itu masih ada sesi packing dan mengobrol dengan ibu dan kakak-kakak sampai dini hari. Besoknya setengah enam, saya sudah bangun bersiap-siap berangkat. Tiba di Jakarta, pekerjaan sudah menanti, dan malamnya saya menghadiri acara ulang tahun teman baik saya. Hari ini, saya melakukan sesi meeting marathon dari pagi hingga sore, dan malamnya masih memenuhi janji makan malam bersama... kesemuanya itu belum ditambah dengan mendisiplinkan diri menulis blog ini.
Nah. Anda yang membaca saja dijamin capai. Apalagi saya yang menjalaninya. Karena itu malam ini saya memutuskan untuk berhenti sejenak dan memanjakan diri, berendam di air yang sudah dibubuhi garam mandi dan bubble bath aroma lavender yang merelakskan. Hampir se jam saya menenggelamkan diri di air berbusa lembut dan merasakan setiap kepenatan meleleh bersama hangatnya riak air. Bersamaan dengan itu, segenap pikiran pun melayang diiringi lagu Nat King Cole yang lamat-lamat menyusup di balik pintu. Benar-benar nikmat dan keputusan yang tepat untuk berendam.
Saat saya menyeka diri dan membiarkan kulit menjadi bersih dan segar kembali, saya kemudian menyadari, bahwa yang namanya liburan itu tidak selalu identik dengan relaksasi. Liburan kali ini begitu padat jadwalnya, sehingga badan ini malah capainya luar biasa. Saya jadi teringat liburan saya di Lombok beberapa waktu yang lalu. Karena tidak apa-apanya, saya dipaksa untuk benar-benar relaks, doing nothing sambil sesekali berenang dan membaca buku, kemudian berjemur sepanjang hari di tepi pantai yang jernih, di hotel butik yang mewah. Kalau dibandingkan, dua-duanya juga liburan, dua duanya juga exciting dan menyenangkan, namun hasilnya berbeda. Liburan di Malang berakhir badan rontok, sedang di Lombok menjadi segar.
Maka saya jadi paham. Bukan cuma kerja yang perlu istirahat. Badan ini juga perlu istirahat, untuk memulihkan lagi stamina dan kebugaran tubuh. Maka saya memutuskan untuk punya dua macam liburan. Liburan pertama adalah liburan kabur dari pekerjaan dengan suasana yang benar-benar beda untuk menyegarkan pikiran, liburan kedua adalah liburan agar badan berhenti beraktivitas. Hanya leyeh-leyeh, relaksasi, kalau perlu memanjakan diri dengan layanan spa terbaik untuk menyegarkan raga. Saya yakin, kalau kedua jenis liburan ini bisa dipenuhi, niscaya jiwa raga saya menjadi segar kembali.
Hari ini saya belajar baik kerja maupun badan butuh istirahat. Omong-omong, sekarang sudah lewat tengah malam. Sebaiknya saya segera mempraktekkan apa yang saya pelajari hari ini, menutup blog ini dan istirahat jiwa raga agar besok siap beraktivitas penuh lagi. Good night. And have a good rest...
No comments:
Post a Comment