Hampir saja tulisan blog hari ini lewat tenggat waktu karena berbagai kendala teknis : mati lampu di daerah rumah saya (yang kedua kalinya dalam waktu 7 hari) dan jaringan internet cepat first media mendadak ngadat juga di daerah saya. Saya yang mengandalkan jaringan listrik dan internet, jadi lumpuh sejenak. Mau mencoba melakukannya melalui jaringan telepon genggam telkomsel dan xl, dua-duanya lagi lelet habis! Untung ketika saya mengintip ruang kerja, warna hijau sudah menyala semestinya di modem first media sehingga saya bisa dapat menulis tepat waktu.
Tadi sore di kantor saya sempat kesal dengan media expert yang ngadat gara-gara mau cuti, tapi tiba-tiba di hari yang dimaksud tiba-tiba ada tiga pekerjaan yang membutuhkan kehadirannya. Great! Justru pada saat dibutuhkan, tidak ada! Awalnya, saya sudah langsung masuk ke manajer HRD dan segera mencoret tanda tangan yang sudah saya bubuhkan sebagai tanda setuju dia cuti. Lama-lama, saya kepikiran juga. Kalau saya dibegitukan, saya juga tidak mau, apa lagi bila sudah rencana cuti jauh-jauh hari. Saya jadi putar otak, bagaimana ya caranya mengurus tiga pekerjaan besar yang jatuh bersamaan di satu hari? Nanti saya pikirkan lagi deh, sambil minta petunjuk Tuhan. Biasanya, petunjuk itu datangnya benar-benar tepat, dan pada waktunya diaturNya dengan baik. Jadi saya mulai pasrah sama yang punya kehidupan dan mulai tenang.
Hari Sabtu kemarin, di tengah mondar mandirnya saya periksa kesehatan di rumah sakit, saya mendapat telepon dari Duta Besar RI untuk Slovakia yang butuh bantuan dalam hal peliputan dan meminta saya menjadi moderator acara jumpa pers yang akan diadakan setelah pertemuan Menteri Luar Negeri Slovakia dan Indonesia. Saya kenal baik Pak Dubes dari beberapa tahun silam, saat Beliau memerlukan konsultan komunikasi untuk perusahaan logistik yang dipimpinnya dan segera melakukan koordinasi internal untuk dapat mendukung kegiatan Pak Dubes. Hari ini, semuanya terlaksana dengan sangat baik dengan dukungan tim yang dapat diandalkan.
Dapat diandalkan, itulah kata kuncinya. Jadi orang itu harus dapat diandalkan. Kalau kita tidak dapat diandalkan, maka kita akan ditinggalkan dan tidak terpakai lagi. Anda pikir orang akan keberatan meninggalkan kita kalau tidak dapat diandalkan? Salah besar, karena ada begitu banyak orang lain yang sudah siap menerkam tempat yang Anda tinggalkan! Saya sudah menyadari dari jauh-jauh hari kalau saya harus bisa diandalkan. Masalahnya, apakah orang lain bisa diandalkan? Ada yang iya, ada yang tidak. Yang paling menyesakkan adalah bila tim sendiri tidak dapat diandalkan.
Tepat seminggu yang lalu, ketika saya harus meeting ke Bogor, supir saya malah tidak masuk. Aduh, kesal rasanya! Sepertinya pas benar waktunya! Justru waktu perlu-perlunya supir untuk ke tempat jauh, malah tidak masuk. Pada waktunya Tuhan yang mengaturkan jalan keluar, disediakan mobil kantor beserta supirnya sehingga saya bisa istirahat dan tidur di jalan.
Lalu, apa jadinya kalau orang yang kita andalkan justtu tidak dapat diandalkan pada saat yang diperlukan? Marah dan membuangnya, padahal tidak setiap kali ia tidak dapat diandalkan? Tadi, sambil mengomel di ruang SDM, saya bilang kalau selama ini saat saya mengajukan cuti saya juga berdoa sama kencangnya pada Tuhan agar tidak ada gangguan yang menyebabkan saya perlu membatalkan cuti, dan saya bilang mestinya tim saya doa kencang-kencang juga agar cutinya tak terganggu. Kalau sudah terganggu dan sifatnya urgent, maka jadi buah simalakama. Mau cuti diteruskan tapi tidak tenang dan kepikiran terus serta membayangkan dengan seram geramnya anggota tim yang tidak bisa berbuat apa-apa selain merelakan kita cuti, atau membatalkan cuti dan menyelesaikan tugas, tapi dicemberuti seluruh anggota keluarga, kehilangan tiket dan bookingan ini itu...
Malam ini saya berpikir, mestinya saya mengikuti saran saya sendiri! Berdoa dan meminta petunjuk Tuhan. Mestinya saya menghargai keperluan cuti tim saya. Toh dia juga bisa menilai, kalau memang sangat dibutuhkan, dan dia dapat membatalkan cutinya, karena selama ini dia dapat diandalkan, dia tidak akan begitu saja meninggalkan kita. Sama seperti supir saya yang sudah ikut lebih dari 15 tahun. Saya yakin Tuhan dapat memberikan jalan terbaik bagi pekerjaan saya.
Detik ini saya disadarkan dan ditunjukkan, kalau terjadi bahwa orang yang saya andalkan tidak ada tepat saat ia dibutuhkan, itu adalah jalan Tuhan untuk mengingatkan agar saya jangan bersandar pada pengertian saya sendiri. Tuhan justru mengingatkan saya untuk bersandar padaNya. Tuhan ingin agar saya selalu sadar akan kebesaranNya. Karena dengan kejadian itu, Tuhan akan menunjukkan kebesaranNya dan akan mengatur yang terbaik bagi saya.
Terima kasih Tuhan atas pencerahan yang diberikan. Saya mau buru-buru menyudahi tulisan ini dan berdoa minta petunjukMu agar pekerjaan saya bisa diselesaikan bersama anggota tim saya yang lain sesuai dengan jalan yang akan Kau arahkan. Saya percaya Engkau akan memberikan yang terbaik bagi semua orang sesuai rancanganMu...
No comments:
Post a Comment