Sunday, March 28, 2010

28 Maret 2010 : Minggu Palma : Santai aja lagi...

Weekend ini, semua jadwal saya jadi batal gara-gara istirahat karena tekanan darah tinggi. Sebetulnya, tekanan saya sudah berangsur kembali normal Sabtu kemarin, namun karena sudah terlanjur batal semua, maka hari ini saya cukup relaks. Setelah ke gereja memperingati Minggu Palma, awal dari ritual minggu sengsara Yesus hingga puncaknya Minggu depan sebagai Minggu Paskah, saya masih sempat tidur siang. Sorenya saya menonton film Bangkok Traffic Love Story. Film yang dibintangi si tampan Theeradej Wongpuapan dan si cantik Sirin Horwang itu sangat ringan dan menyegarkan. Cocok untuk mendinginkan hati, ketimbang film Ninja Assasin yang dibintangi aktor Korea Rain, yang tebas kanan tebas kiri.

Film ini mengisahkan seorang gadis yang sudah ditinggal menikah semua temannya, sehingga ia berjuang mati-matian mendapatkan kekasih. Takdir membawanya bertemu dengan seorang insinyur yang bekerja di Bangkok Transit System. Karena tak berpengalaman menggait cowok, maka ada saja ulah yang justru membawa petaka bagi Mei Li. Mulai dari memecahkan kaca mata, menghancurkan laptop sampai kamera - semua milik Lung, si cowok idamannya. Kalau saya, waduh sudah murka, apa lagi data-data yang ada di dalam laptop itu berisi semua pekerjaan penting. Belum lagi ulah Li yang mencetak foto-foto Lung yang ternyata berisi foto-fotonya bersama mantan kekasih yang ternyata lagi adalah seorang artis terkenal. Maka foto-foto mesra itu menyebar ke dunia maya dan mengudara di infotainment dan tabloid-tabloid.

Yang sangat menarik perhatian saya adalah betapa cool dan santainya si Lung. Ketika kacamata, laptop, dan kameranya hancur berantakan kena ulah Li, ia malah bilang ya sudah waktunya, sudah kelamaan dipakai. Ketika Li akhirnya mengaku dan minta maaf soal foto, ia juga bilang ya sudah kejadian, lagian ini salah kita berdua. Salah kamu mencetak foto itu, dan salah saya membuang tas laptop usang yang dikira sudah tidak ada isinya lagi.

Wow! Saya pikir-pikir lagi, iya juga ya. Tak ada gunanya marah-marah. Toh sudah rusak, mau diapakan lagi? Pastinya hidup saya yang sudah kena tekanan darah tinggi ini menjadi jauh lebih baik kalau bisa se cool dan sesantai cowok itu. Tapi kalau terus berpikiran mendingan tidak dekat-dekat dengan si tukang ulah? Ternyata tidak juga, ia malah tertarik atas kekonyolan Li. Kalau saya, mungkin sudah turn off duluan... tapi kalau dipikir-pikir, ada lah satu dua orang yang walaupun sudah bikin sebal dan salah banyak, saya masih saja suka...

Lalu ada lagi adegan dimana ternyata Lung diam-diam harus melanjutkan studi ke Jerman selama dua tahun. Li berpikir tak mungkin menjalin hubungan tanpa ada kekasih di dekatnya. Lalu teman baiknya menasihatinya, "Menjalin hubungan itu bukan melulu soal kedekatan, tapi lebih pada merasakan mencintai dan dicintai seseorang." Saya lalu berpikir : benarkah begitu? Kalau saya sih seperti Li, pasangan tak di dekat saya, bisa mati hidup saya... Buat saya konsep itu terasa sangat Korea, artinya seperti di drama-drama Korea yang berkorban tidak jelas demi cinta dan justru poin inilah yang kemudian diagung-agungkan dan membuat mata penontonnya banjir air mata.

Hari ini, saya dapat bonus. Sudah menikmati akting menawan dan ringan dari aktor aktris segar, malah dapat resep lama tapi baru soal membawa ringan hidup ini: resep paling mujarab mengusir stress dan darah tinggi. Lalu soal hubungan jarak jauh...? Hmmm sebetulnya bukan itu yang saya rasakan. Malam ini saya tiba-tiba jadi kangen dengan seseorang yang dulu pernah bikin hidup saya terasa hilang arah. Bukan untuk jatuh cinta lagi, sepertinya sih tidak bakal dan tidak mungkin. Saya hanya menutupkan mata, menghirup udara dalam-dalam dan menghelanya pelan-pelan. Sungguh nikmat rasa kangen ini... Semoga saja saya bisa segera merasakan rasa kangen yang sesungguhnya. Artinya, yang dikangeni memang ada dan memang kangen juga sama saya, dan orang itu tidak jauh-jauh adanya. Seperti apa yang selama ini ada di otak saya. To live simply happy with the person who loves me as much I as I love the person. Kalau sudah gitu, rasanya stress dan darah tingginya otomatis hilang deh...

No comments: