Ketika sedang menunggu proses laminating di gerai multiplus, saya sempat melirik buku yang akan dijadikan hadiah teman saya kepada atasannya yang segera pindah ke kantor baru. Bukunya berisi berbagai renungan tentang kualitas pribadi di bidang pekerjaan. Salah satu kutipan yang sampai saat ini masih menempel di otak adalah :
"It's not so important who starts the game but who finishes it."
Keterangan panjang lebar di bawahnya tak terbaca karena begitu cepatnya waktu, sampai-sampai siapa yang mengatakan kalimat ini pun tak terekam di otak. Kepala saya lebih sibuk mencernanya. Iya juga ya, orang suka berbangga-bangga saya lho yang menjadi penemu ini dan itu, saya yang memulai ini dan itu, tapi sebetulnya benar juga kata kutipan itu, yang penting ya yang memenangkan pertandingan, bukan yang memulainya dengan lebih cepat. Sebagai perintis, kita sering kesal karena pesaing kita ternyata cepat menyontek program kita dan dengan polesan sedikit di kanan kiri, program mereka terlihat lebih kinclong dari program kita, dan akhirnya kita ketinggalan dalam lomba lari bisnis. Marah-marah, tidak ada gunanya, dan itulah bisnis.
Kita juga suka mencetak yang terbanyak, terbesar, ter ter ter, kemudian mencatatkannya di rekor nasional dan dunia. Beberapa klien saya juga terkadang silau juga dengan penghargaan-penghargaan seperti itu, namun apa untungnya masuk MURI menjadi yang ter....? Tidak ada, selain bangga-banggaan sesaat. Konsumen kita juga tidak merasakan manfaatnya produknya dapat sertifikat MURI. Pagi ini, calon klien saya juga sangat terobsesi mengadakan acara yang mengundang puluhan ribu orang dengan tujuan mendapatkan publisitas. Saya katakan, tidak semua acara yang dihadiri orang berjumlah besar menarik perhatian media. Saya mencontohkan acara senam yang diadakan sebuah BUMN di akhir Juli kemarin yang menghadirkan 25.000 orang, tapi tak satu pun masyarakat umum mengetahuinya, sedangkan acara kami yang dihadiri 10.000 orang di Bunderan HI mendapat liputan sangat luas. Padahal kalau dipikir lagi, sebelum dan sesudah kami, kegiatan di Bunderan HI sudah ada, namun tidak mencuri perhatian seperti acara kami. Kuncinya? kejelian, kreativitas dan kerja keras. Kerja keras untuk bisa tampil gemilang.
Kalimat singkat itu memberi pelajaran buat saya, tidak penting siapa menemukan apa atau menciptakan apa. Yang terpenting adalah bagaimana keunikan, keuletan, kreativitas dan usaha kita bisa membawa kita mencapai finish yang dikenang orang, yang dikenang massa. Itulah yang masuk di benak orang. Orang yang hebat di awal namun loyo di akhir, akan segera terlupakan dibanding orang yang kalah di awal namun mencapai finish dengan gemilang berkat perjuangan dan upayanya.
Hari ini saya dibukakan mata kiat memenangkan pertandingan hidup dengan gemilang dan penuh makna ...
No comments:
Post a Comment