Wednesday, August 04, 2010

4 Agustus 2010 : The Transformer

Pagi-pagi saya sudah mendengar keluhan seorang teman yang frustrasi dengan kondisi kantor dan jalanan Jakarta. Ia mengeluh kemacetan Jakarta yang semakin menggila tidak memungkinkan berangkat lebih pagi lagi. Sekarang saja sudah bangun jam 5, apa mau tidak tidur supaya bisa sampai tepat waktu di kantor? Belum lagi pekerjaannya yang semakin bertumpuk karena atasannya terbelit kasus dan rekan kerjanya tak ada yang betah dengan suasana di bagiannya, jadilah ia satu-satunya orang yang terperangkap karena terikat perjanjian kerja 2 tahun dan menerima semua limpahan kerja. Ia jadi stress, bawaannya bersungut dan marah-marah melulu.

Pagi ini, ia ditelepon berkali-kali saat menyetir untuk otorisasi padahal hari masih sangat pagi dan belum waktunya jam masuk kerja. Belum lagi atasannya sedikit-sedikit meneleponnya. Ia seolah dituntut sudah berada di kantor, mau pecah rasanya kepala. Ia pun mengatakan kepada General Managernya, ia tidak sanggup kalau begini. Ia bilang mending ia masuk jam 9:30 dan pulang 20:30 an. Saya bilang lah, kapan istirahatnya? Dia bilang dia sudah mati akal, tidak bisa berbuat apa-apa, pasrah saja.

Saya kehabisan kata-kata dan akal. Mau bilang apa lagi ya? Bak dikirim dari surga, teman saya Anita mengirimi saya tulisan berikut ini:

Rajawali

Rajawali merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia, dapat mencapai 70 tahun.

Tapi untuk mencapai umur itu seekor Rajawali hrs membuat keputusan besar pd umurnya yang ke 40.

Saat umur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruh menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dada.

Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga menyulitkan saat terbang.

Saat itu, ia hanya mempunyai 2 pilihan: Menunggu kematian atau menjalani proses transformasi yang menyakitkan selama 150 hari.

Saat melakukan transformasi itu, ia harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung utk kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan tinggal di sana selama proses berlangsung.

Pertama, ia harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, dan kemudian menunggu tumbuhnya paruh baru.

Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu.

Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. 5 bulan kemudian, bulu2 yang baru sudah tumbuh. Ia mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, ia mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!

Dalam kehidupan, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang BESAR untuk memulai sesuatu proses PEMBARUAN.


Saya langsung mengirimkan pesan ini ke teman saya. Saya lalu menambahkan, dalam hidup ini masalah ada di mana-mana di sekeliling, di sekitar kita, bahkan di dalam kita. Kewajiban kita sebagai manusia untuk berdamai dengan kehidupan, karena hanya dengan itulah kita bisa mencapai kesempurnaan hidup. Yang perlu kita pelajari adalah bagaimana kita menghadapi kehidupan dengan bijak.

Sambil menasihati teman, saya juga belajar untuk dadat mencapai kesempurnaan hidup kita harus melalui beberapa tahap transformasi hanya dapat terjadi bila kita mau berkorban melalui berbagai masa tidak enak, sakit dan susah. Untuk itu dibutuhkan sebuah keputusan dan tekad besar. Tanpa itu, kita tidak akan jadi apa-apa. Bagi teman saya, mungkin tanpa disadarinya inilah bagian dari rasa sakit akibat proses transformasinya. Pesan ini mungkin dapat mengingatkannya agar tidak mengeluh karena apa yang dialaminya sekarang adalah bagian dari proses tersebut. Saya sendiri sudah berusia empat puluh tahun lebih. Seperti rajawali, saya butuh meluruhkan paruh, kuku dan bulu-bulu saya agar menjadi baru. Saya melihat kilas balik hidup, dan melihat betapa setiap kali melalui tahap baru dalam hidup, seperti saat memulai kerja baru yang merupakan babak selanjutnya dalam perjalanan karir, saya jalani melalui tahapan keputusan yang sangat besar karena sangat mempengaruhi kehidupan di masa mendatang. Setiap tahapan adalah bagian dari beberapa tahapan transformasi dalam hidup saya. Saya menyadari sudah saatnya saya merancang dan melakukan sebuah keputusan besar untuk memulai proses PEMBARUAN menuju tahapan berikutnya dalam hidup. Bagaimana dengan Anda?