Tuesday, August 03, 2010

3 Agustus 2010 : Sok Akrab dan Berkuasa

Malam-malam saya dibuat kesal oleh seorang underwriter sebuah asuransi besar. Sebenarnya urusan saya dengan asuransi ini adalah karena saya sedang membuka polis dana pensiun, sesuai rencana masa depan yang sudah dibuat. Serangkaian proses pemeriksaan kesehatan sudah saya lalui, dan ada satu poin dimana mereka meminta saya untuk memeriksa lebih detil kondisi jantung melalui proses treadmill. Hasilnya baik, kecuali ada kecenderungan darah tinggi. Kalau yang ini sih sudah tahu, karena saya sudah berkonsultasi dengan dokter untuk menanganinya. Kondisi ini justru dijadikan peluang oleh sang underwriter menaikkan premi dengan alasan ada risiko kesehatan. Menurut saya, ia mengada-ada, karena itu, saya meminta agent yang sudah memperjuangkan untuk bisa bicara langsung dengan si underwriter.

Dari pertama sang underwriter menyapa, saya sudah tidak suka. Ia hanya memanggil saya dengan kata, "Hallo, Lawrence ya." Saya pribadi tidak suka sama sekali dengan gaya sok kenal sok dekat seperti ini, karena saya adalah calon kliennya - bukan teman atau kerabatnya, dan belum pernah berjumpa, jadi seharusnya dia memanggil saya dengan sebutan Bapak, atau Mas, atau apa lah, tidak langsung nama. Sebagai seorang customer, tentu saya punya hak untuk menawar. Dalam proses tawar menawar inilah si underwriter membandingkan saya dengan mobil bekas karena kasus kecenderungan hipertensi saya. Detik itu juga saya langsung dobel tersinggung. Seketika itu juga Saya menyudahi pembicaraan dengan nada tinggi.

Saya langsung mendapat pelajaran penting dari kejadian ini:

1. Jangan pernah memanggil nama bila pertama kali bertemu, tak peduli seberapa muda usia orang yang diajak bicara, kalau pertemuan tersebut dalam lingkup kerja. Kita tidak pernah tahu siapa orang yang kita hadapi.

2. Sopan santun dan bersikap peka adalah hal yang paling utama dalam menghadapi klien kalau tak mau kehilangan bisnis darinya.

3. Jangan pernah merasa bahwa saat ini saya adalah orang yang paling berkuasa menentukan kebijakan. Kita tak pernah tahu bahwa dunia dapat terjungkir balik dalam hitungan detik. Saya pasti akan menyampaikan komplen langsung atas sikapnya kepada Presiden Direkturnya. Nama sudah tercatat, dan bagiannya pula. Kejadiannya pada hari Selasa, 3 Agustus 2010, jam 21:30.

Pesan ceritanya : jangan pernah sok kenal sok dekat dan merasa sok paling punya power. Menit berikutnya, Anda bisa tak dikenal dan totally powerless ...

No comments: